Dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut hasil pemeriksaan PCR pasien tersebut negatif.
“Kemarin terindikasi satu (orang pasien suspek), tadi hasil PCR-nya negatif,” kata Ganjar.
Ganjar pun meminta masyarakat agar tetap waspada. Ia menyarankan masyarakat yang memiliki gejara mirip cacar monyet untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Ia melanjutkan, upaya mengantisipasi cacar monyet di Jawa Tengah juga tetap dilakukan dengan mengetatkan pintu-pintu masuk ke Jawa Tengah.
Baca juga: RSUP Kariadi Siapkan 30 Dokter Spesialis dan 100 Bed di Ruang Isolasi untuk Pasien Cacar Monyet
“Saya berharap karena ini tidak dari Indonesia ya, tetap saja pintu-pintu masuk Indonesia harus tetap ketat. Kita minta nanti Kementerian Kesehatan memberikan briefing kepada penjaga pintu masuk, untuk bisa mengecek menggunakan peralatan, sehingga indikasi awalnya diketahui,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Dyah Suminar mengatakan, kondisi pasien suspek itu sudah mulai membaik.
Ia menjelaskan, ada beberapa gejala yang dialami satu warga Jateng yang dinyatakan suspek cacar monyet seperti demam dan pusing.
"Selain itu, juga ada bercak merah di kulit," ujar dia.
Baca juga: 8 Rekomendasi PB IDI untuk Cegah Penularan Cacar Monyet
Tersebar di 75 Negara
Laporan yang dikutip dari Reuters pada Rabu (3/8/2022) menyebutkan bahwa sebanyak lebih dari 75 negara telah melaporkan kasus cacar monyet.
Cacar monyet (monkeypox) sebenarnya bukan penyakit baru.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di monyet pada 1958. Pada manusia, cacar monyet pertama kali terjadi 1970 dari kawasan Afrika barat dan tengah.
Kemudian, pada 2022 penularan terjadi penularan antarmanusia di banyak negara sekaligus. Hingga tahun ini, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet terdeteksi di puluhan negara.
Baca juga: Antisipasi Virus Cacar Monyet, Pemkot Semarang Siagakan Sejumlah Rumah Sakit
Sebagian besar kasus berasal dari Benua Eropa, diikuti Amerika Serikat (AS). Bahkan, Brazil, Spanyol, hingga India telah melaporkan kasus kematian pertama warganya akibat penyakit tersebut.
Brazil melaporkan kasus kematian pertama cacar monyet pada 31 Juli 2022.
Sementara kasus kematian cacar monyet di India pertama kali terjadi pada 1 Agustus 2022.
Di Syanyol, kematian kedua kalinya dilaporkan terjadi pada 30 Juli 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.