Di samping itu, Grace mengeklaim bahwa hasil penjaringan ke akar rumput PSI, Anies tidak masuk dalam nominasi nama-nama “yang layak menjadi penerus Jokowi”.
“Sembilan nama hasil penjaringan teman-teman PSI di daerah itulah yang masuk dalam Rembuk Rakyat PSI. Nama Mas Anies tidak ada di sana,” tutur Grace.
Pada 21 September 2021 lalu, Ketua Umum PSI Giring Ganesha pernah menyebut supaya Indonesia tidak dipimpin oleh Anies.
Baca juga: Sebut 9 Nama yang Dinilai Ideal Gantikan Jokowi, Giring Tegaskan PSI Belum Tetapkan Capres
“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian,” kata Giring dalam video yang diunggah akun Twitter PSI, @psi_id, 21 September 2021.
Giring bahkan sempat melempar sindiran serupa di hadapan Presiden Joko Widodo dalam acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 PSI pada Rabu (22/12/2021) lalu.
Meski tidak menyebut nama, Giring menyindir sosok yang pernah dipecat oleh Jokowi yang disebutnya sebagai sosok yang punya rekam jejak mempolitisasi agama.
"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada,” kata Giring.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” kata dia menambahkan.
Baca juga: Politisi PSI Kritik Rencana Pemisahan Tempat Duduk Laki-laki dan Perempuan di Angkot
Giring mengaku, PSI tak akan berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara, termasuk memperalat agama, bergandeng tangan dengan kelompok intoleran, dan menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik.
Giring bahkan menyatakan partainya siap menjadi oposisi jika figur itu terpilih menjadi presiden.
“Tapi, Pak, bila kelak, amit-amit, skenario buruk terjadi dan kandidat yang punya rekam jejak politisasi agama menang Pilpres, Pak, PSI siap menjadi oposisi sebagaimana yang telah kami buktikan di Jakarta hari ini,” kata Giring bersemangat.
Demi suara
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpandangan, gaya berpolitik Giring yang kerap menyindir Anies merupakan strategi PSI untuk merebut suara dari kelompok yang tidak menyukai Anies.
"Menyerang Anies terus mungkin karena dendam kekecewaan kekalahan Ahok oleh Anies di Pilkada 2017 yang lalu. Yang diincar PSI pemilih yang tak suka dengan Anies," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/12/2021).
Namun, menurut Ujang, hal itu tidak cukup untuk meningkatkan elektabilitas PSI pada Pemilihan Umum 2024 mendatang karena masih ada sejumlah faktor lain yang menentukan.
Baca juga: Grace Natalie: Bro Sunny Gentleman Akui Dukung Anies, Makanya Mundur dari PSI