JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menegaskan pihaknya belum menetapkan calon presiden (capres) untuk 2024.
Giring mengatakan PSI baru akan menetapkan bakal capres usai program 'Rembuk Rakyat' berakhir pada November 2022.
“Kami di PSI tetap tegak lurus menjalankan amanat partai termasuk penentuan capres 2024 dalam Rembuk Rakyat,” ujar Giring dalam keterangannya, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Tolak Duet Pemersatu Bangsa, PSI: Anies Bukan Cawapres yang Tepat buat Ganjar
Giring menjelaskan, dalam program Rembuk Rakyat yang digelar PSI, ada sembilan nama yang dianggap ideal sebagai penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di antaranya seperti Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Jenderal TNI Andika Perkasa, Ridwan Kamil, Tito Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani Indrawati.
“PSI yakin, sembilan sosok tersebut adalah kader-kader bangsa yang dianggap mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih, dan politik keterbukaan,” tuturnya.
Giring mengatakan sembilan nama itu muncul setelah PSI menemui para tokoh muda, guru, akademisi, pelaku usaha, tokoh agama, tokoh adat, dan orang-orang yang dianggap mewakili rakyat.
Tidak ada kader PSI dalam kesembilan nama tersebut.
Di sisi lain, kata Giring, PSI selalu siap jika kadernya diminta mengabdi dalam posisi lain di pemerintahan.
“Kami memiliki banyak kader muda potensial, berbakat, serta berprestasi yang siap memenuhi panggilan tugas negara. Tentunya dengan kualifikasi mengikuti tantangan yang saat ini dihadapi presiden,” jelas Giring.
Baca juga: Politisi PSI Kritik Rencana Pemisahan Tempat Duduk Laki-laki dan Perempuan di Angkot
Dia pun menyinggung salah satu kader PSI, Raja Juli Antoni, yang belakangan ditunjuk Jokowi sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Giring menilai Raja Juli sangat tepat berpasangan dengan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.
"Sangat tepat sebagai pasangan Pak Hadi Tjahjanto untuk memenuhi penugasan Presiden Jokowi terkait reformasi agraria dan maraknya mafia tanah yang saat ini terjadi di masyarakat," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.