Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantongi Investasi Rp 100 Triliun dari Perusahaan Korsel, Bahlil: Investasi di Indonesia Tak Dimonopoli Satu Negara

Kompas.com - 28/07/2022, 22:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan, investasi di Indonesia tidak hanya dimonopoli oleh satu negara tertentu.

Menurut Bahlil, persepsi tersebut terbantahkan dengan komitmen investasi sebesar Rp 100,69 triliun yang dikantongi Indonesia dari perusahaan-perusahaan Korea Selatan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (28/7/2022) hari ini.

"Saya ingin menyampaikan bahwa minat investasi Rp 100 triliun lebih hari ini menunjukkan sekali lagi bahwa investasi di Indonesia tidak hanya dimonopoli oleh salah satu negara tertentu," kata Bahlil dalam keterangan pers, Kamis malam, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Akhiri Kunjungan ke 3 Negara Asia Timur, Jokowi Kembali ke Tanah Air

Bahlil menyatakan, persepsi bahwa Indonesia hanya mendahulukan atau memberi karpet merah kepada satu negara dalam melakukan investasi merupakan hoaks.

Ia menyatakan, dalam isu ekonomi, Indonesia menganut asas bebas aktif sehingga akan melayani semua negara yang hendak berinvestasi di Indonesia selama mengikuti aturan yang berlaku.

"Negara mana yang siap untuk mendatangkan duitnya dengan mematuhi aturan dan kaidah-kaidah norma yang ada di Indonesia maka semuanya kita akan layani," ujar Bahlil.

Diberitakan sebelumnya, Bahlil menyebutkan, Indonesia mengantongi kesepakatan investasi lebih dari Rp 100 triliun dari 10 perusahaan asal Korea Selatan yang ditemui Jokowi pada Kamis pagi tadi.

Baca juga: BERITA FOTO: Momen Pertemuan Jokowi dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul

"Dari 10 perusahaan tersebut, telah menghasilkan kesepakatan dengan total nilai investasi sebesar Rp 100,69 triliun atau 6,72 miliar dollar AS," kata Bahlil.

Bahlil membeberkan, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor manufaktur, industri baja, petrokimia, baterai listrik, pabrik kaca, serta pakaian dan sepatu.

Sebagian besar investasi tersebut rencananya akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2023 meski ada pula yang dimulai pada kuartal keempat tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com