"Beberapa detik kemudian kita sadar, 'kok kita teriak-teriak?' Dan kita pun tertawa ngakak. Dan saat ketawa ngakak itu kita seperti ..." ujar Inayah, "Pernah enggak sih, kita lagi sakit, terus tiba-tiba ada momen sakitnya hilang cuma beberapa menit, tapi kita merasa, ih enak banget, sakitnya hilang!"
"Tiba-tiba seperti ada napas di tengah ketegangan dari situasi yang menyakitkan. Walaupun kemudian sakit lagi," ucap Inayah.
Sabtu pagi, 21 Juli 2001, Gus Dur rileks saja menanggapi rencana MPR yang bakal menggelar sidang paripurna di Senayan hari itu.
Gus Dur tetap pada prinsipnya, mengatakan bahwa rencana tersebut inkonstitusional. Namun, MPR tetap menggelar rapat yang dihadiri 561 peserta, pada pukul 10.00 WIB.
Sembilan fraksi di MPR menyetujui percepatan Sidang Istimewa dari rencana semula Agustus 1 ke 23 Juli 2021 yang beragendakan pencopotan Gus Dur dari kursi presiden.
Rencana berjalan mulus. Megawati Soekarnoputri, wakil Gus Dur, promosi jadi presiden. Gus Dur lengser dan meninggalkan Istana tanpa pernah ingin mempertahankan jabatan yang banyak orang akan melindunginya mati-matian. Sisanya adalah sejarah.
"Gus Dur bilang, tidak ada jabatan yang harus dipertahankan mati-matian. Ya sudah, keluar saja, kebenaran nanti akan terungkap, kok. Apa yang terjadi nanti orang akan tahu," ujar Inaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.