Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damai Sesaat di Istana, Kala Gus Dur Selesai Shalat Malam Jelang Dilengserkan MPR...

Kompas.com - 23/07/2022, 18:09 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

"Beberapa detik kemudian kita sadar, 'kok kita teriak-teriak?' Dan kita pun tertawa ngakak. Dan saat ketawa ngakak itu kita seperti ..." ujar Inayah, "Pernah enggak sih, kita lagi sakit, terus tiba-tiba ada momen sakitnya hilang cuma beberapa menit, tapi kita merasa, ih enak banget, sakitnya hilang!"

"Tiba-tiba seperti ada napas di tengah ketegangan dari situasi yang menyakitkan. Walaupun kemudian sakit lagi," ucap Inayah.

Sabtu pagi, 21 Juli 2001, Gus Dur rileks saja menanggapi rencana MPR yang bakal menggelar sidang paripurna di Senayan hari itu.

Gus Dur tetap pada prinsipnya, mengatakan bahwa rencana tersebut inkonstitusional. Namun, MPR tetap menggelar rapat yang dihadiri 561 peserta, pada pukul 10.00 WIB.

Sembilan fraksi di MPR menyetujui percepatan Sidang Istimewa dari rencana semula Agustus 1 ke 23 Juli 2021 yang beragendakan pencopotan Gus Dur dari kursi presiden.

Rencana berjalan mulus. Megawati Soekarnoputri, wakil Gus Dur, promosi jadi presiden. Gus Dur lengser dan meninggalkan Istana tanpa pernah ingin mempertahankan jabatan yang banyak orang akan melindunginya mati-matian. Sisanya adalah sejarah.

"Gus Dur bilang, tidak ada jabatan yang harus dipertahankan mati-matian. Ya sudah, keluar saja, kebenaran nanti akan terungkap, kok. Apa yang terjadi nanti orang akan tahu," ujar Inaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com