Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Prabowo Disarankan Tak Maju Pilpres karena Usia, Ini Kata Gerindra

Kompas.com - 18/07/2022, 20:50 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menampik pernyataan tentang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyarankan agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak lagi mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adapun pernyataan itu diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan dalam acara Total Politik yang berlangsung di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Elite Nasdem Sebut Surya Paloh Sarankan Prabowo Tak Maju Pilpres karena Usia

Dasco menjelaskan, dalam pertemuan antara Surya dan Prabowo di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Juni, Zulfan tidak hadir.

Sehingga, informasi dari Zulpan soal itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Saya juga bingung kok dia (Zulfan) bisa ngomong Pak Surya Paloh menyarankan Pak Prabowo tak maju Pilpres. Setahu saya dalam percakapan itu tidak ada,” tutur Dasco pada Kompas.com, Senin (18/7/2022).

“Menurut saya (pernyataan itu) enggak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” sambung dia.

Dasco menilai pernyataan itu dilontarkan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

Baca juga: Ketua Harian Gerindra Sebut Belum Ada Pembicaraan Politik dengan Nasdem

Meski demikian, ia mengaku tak ambil pusing, sebab hubungan Partai Gerindra dan Partai Nasdem masih terjalin dengan baik.

“Pada prinsipnya kita dengan Pak Surya Paloh enggak ada masalah,” katanya.

Di sisi lain, Dasco menegaskan pihaknya belum melakukan komunikasi politik dengan Partai Nasdem.

“(Pertemuan) kemarin itu hanya nostalgia antar kawan saja dan kunjungan silaturahmi kita melihat kantor baru Nasdem,” imbuhnya.

Baca juga: Nasdem Sebut Surya Paloh Tak Ingin Umumkan Koalisi Saat Last Minute

Diberitakan sebelumnya, Zulfan mengeklaim Surya meminta Prabowo untuk tak lagi mencalonkan diri dalam kontestasi Pilpres 2024.

Hal itu disampaikannya dalam acara Total Politik yang berlangsung di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (17/7/2022).

“Sudahlah Pak Prabowo kita ini sudah tua-tua, kasih yang muda-muda lah kan gitu, itu sudah ditangkap (kader-kader Nasdem),” ucapnya.

Baca juga: Ungkap Kemesraan dengan Gerindra, PKB Tetap Bangun Komunikasi dengan Partai Lain

Pernyataan Surya itu, lanjut dia, yang dimaknai oleh kader Partai Nasdem untuk mengusung figur tertentu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertengahan Juni.

Maka tiga figur kandidat capres Partai Nasdem adalah tokoh yang lebih muda ketimbang Surya dan Prabowo.

Ketiganya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com