Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Buka Peluang Komunikasi, Ketum Golkar Tegaskan KIB Inklusif dan Terbuka

Kompas.com - 18/07/2022, 17:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan koalisi yang terbuka bagi semua partai politik untuk bergabung.

Hal ini ia sampaikan mengenai peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke KIB setelah PKS mengaku ingin berkomunikasi dengan Partai Golkar.

"Kan sudah dibilang, (KIB) infklusif, terbuka," kata Airlangga saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Soal Diplomasi Gowes PAN dan PDI-P, PPP: Itu Inklusivitas Politik, Tak Bahayakan Soliditas KIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menuturkan, interaksi antara Golkar dan partai-partai lain tidak pernah putus, termasuk dengan PKS.

Akan tetapi, Airlangga mengelak saat ditanya apakah komunikasi antara Golkar dan PKS itu terkait hitung-hitungan koalisi atau bukan.

"Enggak ada di laptop ini," ujar Airlangga sambil menunjuk komputer tablet yang dijinjingnya.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, partainya tengah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Demokrat dan Partai Nasdem untuk membangun koalisi Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Baca juga: Diplomasi Gowes PDI-P dan PAN, PPP: Terlalu Pagi untuk Bicara Mbak Puan sebagai Capres dari KIB

Kendati demikian, Kholid tidak menutup kemungkinan PKS membangun komunikasi dengan partai lain, salah satunya dengan KIB yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

"(Tapi) lebih maju, kami akui PKS mengakui bahwasanya komunikasi dengan Demokrat dan Nasdem relatif lebih maju dibanding partai lain," kata Kholid dalam acara diskusi Total Politik, kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com