Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB Dinilai Perlu Perkuat Solidaritas tapi Tetap Buka Komunikasi dengan Parpol Lain

Kompas.com - 16/07/2022, 18:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) punya pekerjaan rumah mengeratkan solidaritas antarpartai anggota koalisi.

Sebab, situasi dan dinamika politik di Indonesia menuju Pilpres 2024 masih cukup tinggi dan selalu berubah.

Solidaritas bisa mengeratkan anggota koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP agar tak berpencar kembali.

"Karena itu menjaga solidaritas itu sangat penting untuk bisa bersama-sama hingga akhir, hingga perjuangan tercapai, bisa meloloskan capres dan cawapresnya," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Baca juga: Soal Diplomasi Gowes PAN dan PDI-P, Pengamat: Komunikasi Politik Saja, Silaturahmi Biasa...

Kendati demikian, kata dia, mengeratkan solidaritas bukan berarti menutup komunikasi dengan partai lain.

Menurut Ujang, komunikasi antarpartai tetap perlu dijalin lantaran masing-masing partai membutuhkan satu sama lain.

Sama halnya seperti komunikasi yang dijalin antara Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristyanto dan Sekjen PAN Eddy Soeparno dengan bersepeda bersama di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

"Saya menyarankan silakan berkomunikasi dengan pihak lain, partai lain, tapi solidaritas KIB harus dipegang, harus dijaga, karena KIB adalah partai pertama saat ini yang berani melakukan koalisi di awal," ucap dia.

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu, Sekoci Jokowi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Lebih lanjut Ujang berpendapat, aksi gowes bersama yang dilakukan Hasto dan Eddy adalah bentuk silaturahmi dan aksi komunikasi politik semata.

Dia berpandangan, diplomasi "gowes" yang dilakoni kedua kader partai itu bukan sinyal PDI-P akan bergabung dengan KIB menyusul PAN bersama Golkar dan PPP.

Komunikasi yang terjalin antara PAN dan PDI-P merupakan bentuk saling menghargai. Sebab, kedua kubu, baik PAN dengan KIB maupun PDI-P, sudah memiliki "tiket" menuju kontestasi Pemilu 2024.

"Soal gowes itu, ya soal komunikasi politik saja. Kan tidak bisa antarpartai itu diam, tidak bergerak, tidak bersilaturahmi, dalam konteks pembangunan politik Indonesia, lah, kira-kira seperti itu," jelas dia.

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu, Sekoci Jokowi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Sebelumnya diberitakan, Hasto Kristyanto dan Eddy Soeparno bersepeda bersama di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (16/7/2022).

Aksi gowes bersama ini sengaja dipilih keduanya agar pembahasan mengenai kerja sama kedua partai dapat dibahas lebih santai.

Namun, keduanya membantah bersepeda itu kental muatan politis.

Eddy menuturkan, perbincangannya bersama Hasto hanya tentang Indonesia ke depan dapat disegani di dunia internasional, selain membahas situasi penanganan Covid-19.

Baca juga: Diplomasi Gowes dengan PAN, Sinyal PDI Perjuangan Gabung KIB?

Hasto menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan soal pemilihan presiden di dalam kegiatan gowes santai itu. Sebab, perhelatan Pilpres 2024 masih cukup lama.

Kendati demikian, peluang kerja sama antarparpol masih tetap dapat dilakukan, terutama dalam hal peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif.

"Kami menawarkan tidak bicara koalisi atau kerja sama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerja sama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," tutur Hasto, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com