JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai menabuh genderang kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Koalisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dideklarasikan pada 12 Mei ini menandatangani nota kesepahaman pembentukan koalisi pada Sabtu (4/6/2022).
KIB berkomitmen untuk bekerja sama di pilpres mendatang. Namun, koalisi itu mengaku terbuka jika partai lain hendak bergabung.
Hingga kini, KIB juga belum mengumumkan nama calon presiden (capres) yang akan mereka usung. KIB mengaku terbuka pada semua nama, bahkan di luar kader Golkar, PAN, maupun PPP.
“Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (usung capres) dari luar koalisi sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat,” kata Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam acara Silaturahmi Nasional KIB di Senayan, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Terbuka soal Capres, Termasuk Ganjar Pranowo
Nama Ganjar Pranowo sempat disinggung oleh KIB. Sebagaimana diketahui, Ganjar digadang-gadang sebagai sosok potensial capres 2024 karena elektabilitasnya yang tinggi.
Namun, rivalitas internal PDI-P antara Ganjar dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani disebut-sebut bakal menghalangi jalan Gubernur Jawa Tengah itu.
Tak heran, kehadiran Koalisi Indonesia Bersatu dianggap sebagai kendaraan yang disiapkan untuk mengantarkan Ganjar menuju panggung Pilpres 2024.
Lebih jauh, muncul dugaan KIB dibentuk untuk mewadahi keinginan Presiden Joko Widodo yang menginginkan Ganjar maju di pilpres mendatang.
Apalagi, dalam acara Silaturahmi Nasional KIB, hadir Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.
Budi nampak solid duduk bersama para petinggi Partai Golkar, PAN, dan PPP. Dia bahkan sempat ikut bergandengan tangan dengan para elite partai saat mereka menyatakan pembentukan kerja sama ketiga partai.
Manuver ini pun dinilai sebagai restu Jokowi atas pembentukan KIB, lebih lanjut pada pencalonan Ganjar Pranowo.
Akhir Mei lalu, PAN sempat memberi isyarat bahwa Koalisi Indonesia Bersatu terbuka untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Namun demikian, Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, koalisinya masih menunggu langkah PDI-P, partai yang kini menaungi Ganjar.
“Kalau Ganjar dia emang kuat, hasil survei bilang begitu. Tapi PDI-P kan belum gabung. Jadi kita tidak bisa sebut dia capres takutnya PDIP-nya yang nggak mau,” kata Saleh dikutip dari Kompas TV, Selasa (24/5/2022).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.