JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas responden dalam Survei Indopol Survey & Consulting menginginkan sosok kepala daerah menjadi calon presiden (capres) 2024.
"Kepala daerah ini masih jadi favorit pilihan publik yang latar belakang sebagai pemimpin nasional. Ini sekitar 23,58 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat (15/7/2022).
Baca juga: Survei LSN: 26,4 Persen Responden Ingin Capres 2024 Berlatar Belakang Militer
Survei ini dilakukan pada 24 Juni sampai 1 Juli 2022.
Ratno mengungkapkan, di urutan kedua, responden menginginkan capres dengan latar belakang militer atau Tentara Nasional Indonesia (TNI), yakni sebanyak 18,86 persen.
Kemudian, urutan ketiga yaitu latar belakang tokoh agama atau ulama sebesar 12,85 persen.
Selanjutnya, latar belakang tokoh intelektual atau cendekiawan juga berpeluang dipilih sebagai capres dengan 10 persen responden.
"Dan agak sedikit ironis ini, ketua parpol masih sangat kecil (sebagai capres) sekitar 3,82 persen," ucap Ratno.
Hal itu senada dengan temuan survei Indopol yang memperlihatkan bahwa beberapa ketua umum parpol hanya mendapatkan elektabilitas 3 persen ke bawah untuk menjadi capres.
Tokoh ketum parpol itu di antaranya Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada kategori 16 nama hanya mendapat 3,01 persen.
Kemudian, Ketum Golkar Airlangga Hartarto hanya 0,57 persen, Ketum PKB Muhaimin Iskandar 0,81 persen, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan 0,08 persen.
Baca juga: PDI-P Diprediksi Gabung KIB jika Usung Puan jadi Capres 2024
Setelah itu, responden ada yang menginginkan tokoh pengusaha untuk calon presiden. Responden yang memilih latar belakang tokoh itu sebesar 3,09 persen.
Ada pula responden yang menginginkan aktivis sebagai capres sebesar 2,03 persen.
Survei ini dilakukan kepada 1.230 responden dengan margin of error sekitar 2,8 persen.
Tingkat kepercayaan survei 95 persen. Pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.