Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2022, 15:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro membeberkan kalkulasi politik sementara yang berpotensi terjadi untuk Pilpres 2024.

Agung mengatakan, jika Ketua DPP PDI-P Puan Maharani diusung maju menjadi calon presiden (capres), maka PDI-P kemungkinan besar bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

KIB merupakan koalisi bentukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pertama, saat Puan sebagai capres, maka kans terbesar untuk berkoalisi terbuka ke KIB, karena sampai sekarang belum ada nama resmi yang diajukan untuk sebagai capres maupun cawapres," ujar Agung dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Dorong Tindak Lanjut Pemprov DKI Soal UMP, Fraksi PDI-P DPRD: Jangan Menggantung

Kemungkinan kedua, jika Puan diusung PDI-P menjadi calon wakil presiden (cawapres), maka Puan bisa mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Koalisi Indonesia Raya (KIR) bentukan Gerindra-PKB.

Selain itu, Puan juga berpotensi mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres dengan bergabung bersama Koalisi Gondangdia.

Koalisi ini berisi partai-partai yang tengah menjalin komunikasi intensif, seperti Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hanya saja, Agung mengingatkan ada sosok lain di internal PDI-P yang bisa menggeser Puan untuk untuk maju sebagai capres, yakni Ganjar Pranowo. Namun di internal PDI-P, sosok Puan dianggap lebih lengkap.  

"Karena ia pernah meretas karir panjang sebagai pengurus partai, kemudian duduk di eksekutif sebagai menteri koodinator, berikutnya di legislatif mulai sebagai ketua fraksi hingga Ketua DPR RI," tuturnya.

Bahkan, Puan memimpin tim pemenangan Ganjar saat dua kali berkontestasi di Pilkada Jawa Tengah.

Menurut Agung, yang dikhawatirkan PDI-P adalah Ganjar bisa jadi dicalonkan partai lain. Kondisi ini akan menggerus suara PDI-P dan Puan.

PDI-P, kata dia, mesti menahan Ganjar agar tak maju Pilpres.

"Karena bila tidak, efeknya terstruktur, sistematis, dan masif terhadap skenario PDI-P untuk hattrick di pileg dan pilpres, karena suara partai di elite maupun publik secara keseluruhan menjadi terbelah ke sosok Puan atau Ganjar," kata Agung.

Agung menilai, di titik inilah kepiawaian Puan meretas koalisi dinanti.

Baca juga: Hubungan SBY-Megawati di Masa Lalu Dinilai Bisa Hambat Kemungkinan Koalisi PDI-P dan Demokrat

Pasalnya, untuk menghasilkan kemenangan tiga kali berturut-turut (hattrick) dalam konteks pileg dan pilpres, kata Agung, PDI-P tak bisa sendirian walaupun sudah memenuhi ambang batas (presidential threshold).

"Pada tahap ini tugas Puan sesungguhnya tinggal memastikan siapa sosok capres yang tepat. Jika ia tak maju atau siapa figur cawapres terbaik ketika ia jadi melangkah masuk ke gelanggang sebagai capresnya. Setidaknya peluang PDI-P untuk bisa meraih hattrick di pileg dan pilpres semakin membesar karena masih ada waktu untuk mendongrak elektabilitasnya," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi 'Ground Breaking' RS Abdi Waluyo Nusantara di IKN, Fokus pada 'Sport Medicine'

Jokowi "Ground Breaking" RS Abdi Waluyo Nusantara di IKN, Fokus pada "Sport Medicine"

Nasional
Dukung Target NZE, Pertamina Kembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN

Dukung Target NZE, Pertamina Kembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN

Nasional
Pimpinan Komisi I DPR Minta BIN Awasi Dinamika Politik dari Dekat

Pimpinan Komisi I DPR Minta BIN Awasi Dinamika Politik dari Dekat

Nasional
Lewat Digital Government Cooperation Forum, Indonesia-Korsel Perkuat Kerja Sama di Bidang SPBE

Lewat Digital Government Cooperation Forum, Indonesia-Korsel Perkuat Kerja Sama di Bidang SPBE

Nasional
Hasto Sebut Ada Menteri Tak Jalankan Food Estate dengan Baik, Gerindra Yakin Itu Bukan Kemenhan

Hasto Sebut Ada Menteri Tak Jalankan Food Estate dengan Baik, Gerindra Yakin Itu Bukan Kemenhan

Nasional
Eks Kepala BAIS: Tak Usah Takut Jokowi Pegang Data Parpol, Intelijen Tetap Kerja

Eks Kepala BAIS: Tak Usah Takut Jokowi Pegang Data Parpol, Intelijen Tetap Kerja

Nasional
Kata Danpuspom soal Perwira TNI Temui Tahanan Korupsi di KPK

Kata Danpuspom soal Perwira TNI Temui Tahanan Korupsi di KPK

Nasional
Prajurit Kostrad yang Diduga Lecehkan Bawahan Serahkan Diri dan Ditahan

Prajurit Kostrad yang Diduga Lecehkan Bawahan Serahkan Diri dan Ditahan

Nasional
Anies-Imin Bentuk Tim Pemenangan, Ini Nama-nama Anggotanya

Anies-Imin Bentuk Tim Pemenangan, Ini Nama-nama Anggotanya

Nasional
KPK Panggil Artis Waode Kartika Jadi Saksi Sekretaris MA Hasbi Hasan

KPK Panggil Artis Waode Kartika Jadi Saksi Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Panglima TNI, Imparsial: Inkonstitusional dan Tak Mendesak

Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Panglima TNI, Imparsial: Inkonstitusional dan Tak Mendesak

Nasional
Eks Penyidik Nilai Putusan Dewas KPK Atas Perkara Johanis Tanak Lembek

Eks Penyidik Nilai Putusan Dewas KPK Atas Perkara Johanis Tanak Lembek

Nasional
Soal Wacana Duet Ganjar-Prabowo, Gerindra: Kita Belum Kepikiran Bagaimana Solusinya

Soal Wacana Duet Ganjar-Prabowo, Gerindra: Kita Belum Kepikiran Bagaimana Solusinya

Nasional
Cegah Polusi hingga Banjir, Dompet Dhuafa Tanam 1.000 Mangrove di Pandeglang

Cegah Polusi hingga Banjir, Dompet Dhuafa Tanam 1.000 Mangrove di Pandeglang

Nasional
Koalisi Masyarakat Sipil Kirim Surat ke DPR, Desak Gunakan Hak Angket ke Jokowi soal Intelijen

Koalisi Masyarakat Sipil Kirim Surat ke DPR, Desak Gunakan Hak Angket ke Jokowi soal Intelijen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com