Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

51 Jemaah Haji asal Indonesia Bakal Pulang Lebih Awal karena Sakit

Kompas.com - 14/07/2022, 19:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, sebanyak 51 jemaah haji Indonesia yang sakit akan pulang lebih awal (tanazul).

Tanazul merupakan pemulangan jemaah lebih awal melalui kloter yang berbeda dengan kloter keberangkatan.

Pemulangan lebih awal ini dilakukan karena mereka sakit dan memenuhi kriteria layak terbang.

"Untuk jemaah sakit yang akan dipulangkan lebih awal atau tanazul sampai saat ini masih tercatat 51 orang. Dalam kepulangannya kita tetap mempertimbangkan kelaikan terbang," kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Batuk dan Pilek Dominasi Penyakit Jemaah Haji, Dialami 15.953 Orang

Kendati demikian Budi menuturkan, jumlah jemaah haji yang sakit dan meninggal dunia mengalami penurunan.

Hal itu dikarenakan pihaknya selalu melakukan evaluasi dan monitoring jemaah haji hingga hari kepulangan.

Budi menyebut, evaluasi terhadap perkembangan kesehatan jemaah haji, termasuk kendala-kendala yang ditemukan, dilakukan setiap hari.

Evaluasi ini dijadikan dasar perbaikan untuk penanganan jemaah haji di hari berikutnya.

Dia menjabarkan, salah satu penanganan dari hasil evaluasi yang dilakukan adalah gerakan minum bersama.

Baca juga: Program Haji Kembali Dibuka, Pedagang Oleh-oleh Haji di Tanah Abang Banjir Pesanan

 

Gerakan ini disiasati untuk menghindari dehidrasi karena suhu tinggi.

"Lalu di hari-hari selanjutnya banyak jemaah yang kelelahan, banyak juga jemaah yang tidak mau makan, bosan, sehingga kita buat gerakan makan kurma bersama. Ini cukup efektif bagi jemaah kita yang nafsu makannya berkurang," tutur Budi.

Didominasi batuk pilek

Adapun penyakit yang mendominasi jemaah haji adalah batuk dan pilek.

Berdasarkan laporan Kemenkes RI, batuk dan pilek dialami 15.953 orang.

Penyakit yang diidap jemaah haji ini mengalami pergeseran.

Pada awal kedatangan, para jemaah banyak mengidap penyakit hipertensi/darah tinggi dan jantung. Tidak ditemukan penyakit-penyakit menular dan infeksi yang berbahaya.

Baca juga: Tiba di Tanah Air pada 18 Juli, Jemaah Haji Asal Bekasi Bisa Dijemput di Sekitar Asrama Haji

Penyakit batuk pilek yang kini mendominasi penyakit jemaah disebabkan oleh faktor kelelahan.

Sebab, ibadah haji didominasi oleh aktivitas fisik. Hal ini pula yang membuat penyakit komorbid jemaah haji kambuh.

Selain kelelahan, jemaah haji juga banyak merasa dehidrasi karena cuaca terik. Menurut Budi, Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak terbiasa dengan suhu panas akan lebih mudah merasa dehidrasi.

"Jadi bahwa kelelahan dan dehidrasi menjadi faktor penyebab utama timbulnya penyakit jemaah kita," tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com