JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi kerabat jemaah haji yang akan menjemput kelompok terbang (kloter) pertama, yang bakal tiba di Tanah Air pada 15 Juli 2022 mendatang.
Menurut Pelaksana harian Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Susari, guna mencegah potensi penyebaran Covid-19 maka keluarga atau kerabat jemaah haji yang menjemput harus tetap memenuhi protokol kesehatan secara ketat.
"Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun di situ," kata Susari, di Jakarta, dalam keterangan pers, Selasa (12/7/2022).
"Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," lanjut Susari.
Baca juga: Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Saudi Capai 41 Orang
Susari mengatakan, ada 4 embarkasi yang akan mengawali fase pemulangan haji, yaitu kloter Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Padang (PDG), dan Solo (SOC).
Menurut Susari, apabila ditemukan gejala Covid-19 pada jemaah haji, maka keluarga yang bersangkutan dianjurkan untuk tidak mengunjungi dahulu jemaah haji itu.
Menurut Pelaksana Tugas Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Yudhi Pramono, mereka sudah menyiapkan posko kesehatan di setiap bandara kepulangan jemaah haji Indonesia.
Kemenkes, kata dia, juga sudah menyiapkan ambulan dan rumah sakit bila ditemukan jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan.
"Kemudian di asrama haji, kami juga siapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan skrining secara menyeluruh," terang Yudhi.
Baca juga: Tim Pengawas Harap Pengamanan Jemaah Haji Indonesia Terus Meningkat
"Apabila ditemukan gejala-gejala Covid-19 maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni antigen atau PCR. Apabila ditemukan reaksi ringan maka akan dilakukan isolasi oleh satgas covid daerah. Apabila ditemukan reaksi berat maka akan dilarikan ke rumah sakit yang telah ditetapkan," lanjut Yudhi.
Yudhi mengatakan, setelah para jemaah haji yang kembali ke Tanah Air melakukan pemeriksaan kesehatan di asrama embarkasi kepulangan, mereka akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data-data mengenai kesehatan jemaah.
"Kartu ini dapat dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rujukan ke rumah sakit," ujar Yudhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.