Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Tjahjo Kumolo, Habiskan Separuh Hidupnya di Politik meski Tak Pernah Ingin Jadi Politisi

Kompas.com - 02/07/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak pernah terpikir dalam benak Tjahjo Kumolo dirinya akan menjadi politisi, bahkan lebih dari separuh masa hidupnya.

Panggung politik tanah air jauh dari angan-angan Tjahjo. Sewaktu remaja, alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro itu bercita-cita menjadi pegawai bank.

Kendati demikian, Tjahjo tak pernah menyesal terjun ke politik.

"Saya dulu punya keinginan jadi pegawai bank makanya ngambil jurusan hukum perdata dagang. Saya suka melihat penampilan pegawai bank kelihatannya selalu rapi dan necis," kata Tjahjo mengutip arsip Harian Kompas, 8 November 1990.

"Kalau sekarang jadi anggota DPR itu suatu hal yang harus disyukuri," tutur anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI 6 periode itu.

Baca juga: Istri Tjahjo Kumolo: Bapak Ingin Meninggal Dalam Tugas...

Meski menjadi politisi bukan impiannya, tapi pentas politik telah Tjahjo kenal sejak masa kanak-kanak. Kedua orang tua Tjahjo merupakan politisi.

Ayahnya, Lettu Bambang Subandiyono, mantan anggota DPR/MPR RI. Sedangkan ibunya, Tuti Slemun, adalah mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah.

Karena melihat kesibukan ayah dan ibunya itulah, Tjahjo semula enggan mengikuti jejak orang tuanya.

"Ayah saya 20 tahun jadi anggota DPR, ibu saya pun pernah jadi anggota DPR. Tadinya saya justru ingin keluar dari aktivitas orang tua, sebab saya lihat kok sibuk sekali," ujarnya.

Baca juga: Keluarga Ungkap Penyakit Tjahjo Kumolo, Dirawat 13 Hari di 3 Rumah Sakit

Karena kesibukan sang orang tua, Tjahjo jarang bertemu dengan keduanya. Pengetahuan dan pengalaman politik justru Tjahjo dapat dari teman-temannya.

Kendati begitu, sosok sang ayah berperan besar dalam hidup Tjahjo. Ketika akhirnya Tjahjo terjun ke politik, sang ayah menasihatinya agar menekuni bidang itu sebaik-baiknya dan siap dengan segala risiko.

Sang ayah juga mengajari Tjahjo untuk tetap hidup sederhana.

"Berbuat yang terbaik itu yang harus jadi pegangan. Selama 20 tahun jadi anggota DPR, Ayah tak memiliki rumah apalagi mobil," kenang Tjahjo.

Keberhasilan Tjahjo menapaki tangga-tangga politik pun diakuinya tidak mudah. Capaian itu membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan pengorbanan.

"Waktu saya untuk keluarga memang terasa sangat sempit. Ketiga anak saya lahir tanpa saya tunggui karena kesibukan saya di organisasi dan DPR," tuturnya.

Dalam menjalani hidup, Tjahjo memegang prinsip untuk selalu berbuat yang terbaik dalam setiap langkah.

"Prinsip itu tak bisa dibeli, jadi segala macam tapi kalau dikebiri apa artinya. Hidup itu kan harus dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan baik," katanya.

Baca juga: Tjahjo Kumolo, Wakil Rakyat 5 Presiden yang Pernah Digaji Rp 1 Juta per Bulan

35 tahun karier politik

Nama Tjahjo memang sudah besar di politik pemerintahan. Bagaimana tidak, selama hidupnya, dia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI selama 6 periode.

Politisi kelahiran Solo, 1 Desember 1957 itu mengawali kariernya sebagai anggota dewan tahun 1987 dari Partai Golkar. Saat itu, usianya baru 30 tahun.

Awal berkarier di DPR, Tjahjo sempat ditempatkan di Komisi II, kemudian komisi III, selain juga di Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP).

Menyusul jatuhnya rezim Soeharto, Tjahjo berpindah haluan ke PDI-P tahun 1998.

Lewat Pemilu 1999, Tjahjo kembali terpilih sebagai anggota dewan. Kala itu ia ditunjuk menjadi Wakil Sekretaris Fraksi PDI-P.

Baca juga: Jokowi: Pak Tjahjo Pribadi yang Tenang dan Sederhana

Tjahjo kembali terpilih sebagai anggota DPR RI lewat Pemilu 2004, lalu Pemilu 2009. Saat itu, dia menjadi anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi.

Dalam periode yang sama tepatnya tahun 2010, Tjahjo dipercaya menjadi Ketua Fraksi PDI-P di Parlemen.

Tak hanya di DPR, Tjahjo moncer di internal partainya. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tampak senang pada kinerja Tjahjo, terbukti dari kariernya yang terus menanjak.

Setelah ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Politik PDI-P di tahun 2005, secara mengejutkan, tahun 2010 Tjahjo diberi amanat Megawati untuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai. Jabatan itu Tjahjo emban selama 5 tahun hingga 2015.

Setelah tak menjabat sebagai anggota legislatif, Tjahjo masuk ke pemerintahan. Pada periode pertama pemerintahan Jokowi bersama Jusuf Kalla, dia dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Jabatan menteri Kabinet Kerja tersebut Tjahjo emban selama 5 tahun, yakni Oktober 2014 sampai Oktober 2019.

Di periode Jokowi yang kedua bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Tjahjo tetap dipertahankan. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Hingga akhir hayatnya, Tjahjo masih menjabat sebagai Menpan RB di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Cerita Kesederhanaan Tjahjo Kumolo saat Memilih Tempat Kulineran...

Tutup usia

Tjahjo mengembuskan napas terakhir pada Jumat (1/7/2022) pukul 11.10 WIB karena penyakit komplikasi organ dalam. Ia meninggal dunia dalam usia 65 tahun.

Sebelum tutup usia, Tjahjo sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, selama hampir 2 pekan.

Jenazah Tjahjo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Kepergian Tjahjo meninggalkan luka mendalam tidak hanya bagi keluarga, PDI-P, tetapi juga politik dan pemerintahan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com