Hariyadi memperkirakan Jokowi bakal mengupayakan supaya Rusia menarik pasukannya yang menginvasi Ukraina dalam pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
"Pasukan Rusia akan diminta ditarik kembali, dan kemungkinan sebuah konsorsium internasional akan dibentuk guna menjamin kembalinya suasana damai di Ukraina," kata Hariyadi.
Selain itu, Hariyadi menilai Jokowi juga bakal mendorong Putin dan Zelensky melakukan proses pemulihan dan rehabilitasi jika gencatan senjata dan kesepakatan damai berhasil dicapai.
"Presiden Jokowi yakin, bahwa dunia tidak akan dapat survive dengan kondisi seperti sekarang ini. Oleh karena itu pertarungan tersebut bagaimanapun harus dihentikan," ujar Hariyadi.
Dalam kunjungannya ke Ukraina, Jokowi dan Ibu Negara Iriana berangkat dari Polandia menggunakan kereta yang disiapkan khusus pemerintah Ukraina.
Baca juga: Zelensky Sambut Baik Kesepakatan Bebas Visa Kunjungan Indonesia-Ukraina
Dia sempat mengunjungi kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin yang terdampak serangan Rusia.
“Saya didampingi oleh Wali Kota Irpin dan Deputi Wali Kota Irpin melihat kerusakan yang terjadi di Kota Irpin akibat perang dan sangat menyedihkan sekali banyak rumah-rumah yang rusak kemudian juga infrastruktur yang rusak,” ucap Presiden Jokowi usai peninjauan.
Selain itu, Presiden dan Ibu Negara turut memberikan bantuan secara simbolis kepada Ukraina di Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Ibu Kota Kyiv.
Jokowi lantas melakukan pertemuan empat mata dengan Zelensky di Istana Kepresidenan Maryinsky, Kyiv.
Usai pembicaraan empat mata, Presiden Jokowi dan Presiden Zelensky keduanya menyampaikan keterangan pers bersama di Istana Maryinsky.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
Baca juga: Pengamat: Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Tegaskan Posisi Indonesia sebagai Nonblok
"Saya sampaikan ke Presiden Zelensky bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Meskipun masih sangat sulit dicapai Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian dalam konflik ini dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," imbuhnya.
Jokowi juga menyampaikan undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 kepada Zelenskyy.
Meski Ukraina bukan negara anggota G20, tetapi negara-negara blok Barat yang menjadi anggota G20 mendesak supaya Ukraina diundang dalam KTT yang bakal digelar di Bali pada November 2022 mendatang.
Baca juga: Berterima Kasih, Zelensky Singgung Jokowi Pemimpin Pertama Asia Kunjungi Ukraina
Presiden Jokowi kemudian kembali ke Polandia menggunakan kereta usai lawatan ke Ukraina. Dia dan Iriana akan terbang menggunakan pesawat kepresidenan ke Moskwa, Rusia untuk memulai kunjungan kenegaraan dan mencari jalan keluar konflik itu.
(Penulis : Dian Erika Nugraheny | Editor : Bagus Santosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.