"Tentunya kalo kemudian pemilunya akan terus seperti itu (terpolarisasi), nanti lama kelamaan justru akan terjadi hal yang mengkhawatirkan persatuan bangsa,” kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Nasdem mengaku akan berupaya mewujudkan duet ini. Kendati demikian, kata Ali, pihaknya tak berambisi gagasan partainya diterima.
"Cuma ini akan terus dicoba disosialisasikan oleh Nasdem,” kata dia.
Ganjar sendiri telah memberikan respons terkait ini meski tak menanggapi dengan serius. Ganjar hanya bilang bahwa dirinya saat ini udah berduet dengan sang Istri, Siti Atikoh.
"Lha, aku duet karo bojoku (lah saya duet sama istriku)," kata Ganjar di CFD Solo, Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Respons PDI-P hingga Golkar soal Wacana Duet Ganjar-Anies
Sementara, Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy menegaskan bahwa partainya menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait capres yang akan diusung.
"Kalau saya tetap tegak lurus dengan Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/6/2022).
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI-P Djarot Saiful Hidayat tak setuju atas wacana ini.
Dia mengatakan, persatuan bangsa tercipta karena adanya persamaan ideologi.
“Yang mempersatukan bangsa kita, sekali lagi ya itu bukan orang per orang lho, yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi,” kata Djarot saat ditemui di Gedung Pusat Edukasi AntiKorupsi KPK, Jakarta, Senin (27/6/2022).
“Ideologi Pancasila itu lah yang mempersatukan bangsa kita, nilai-nilai dalam ideologi itulah yang mempersatukan bangsa kita,” tuturnya.
Baca juga: Demokrat Nilai Menduetkan Ganjar-Anies Bukan Solusi Hentikan Keterbelahan di Masyarakat
Djarot bilang, Pancasila merupakan Ideologi yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Persatuan tidak tercipta jika pemahaman orang berbeda-beda.
"Sekarang persoalannya ini, tidak bisa hanya tergantung orang per orang, tapi bagaimana pemahamam orang per orang itu ya,” ujar Djarot.
“Apakah dia punya pemahaman ideologi yang kuat? Ukurannya itu. Jadi bukan karena orang, tapi karena Pancasila-nya,” kata dia.
Sejalan dengan itu, organisasi relawan Ganjar Pranowo, Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, juga memberikan sinyal ketidaksetujuan atas wacana tersebut.