Singapura adalah negara terjauh dari semua itu yang ikut ambil bagian dalam menjatuhkan sanksi untuk Rusia.
Tentu kita tahu mengapa Singapura ikut aktif terlibat di sini. Tetapi kemudian, sanksi yang awalnya bertujuan mem-bom atom-kan ekonomi Rusia hingga luluh lantah justru berbalik kepada negara-negara yang menjatuhkannya.
Perusahaan-perusahaan besar yang keluar dari Rusia mulai menuai kerugian karena pasar terbesar mereka di eropa timur hilang.
Belum lagi cerita panjang soal kejatuhan mata uang dollar AS dan euro terhadap Rubel dan tingginya harga gas serta minyak dunia akibat sanksi yang tidak dipersiapkan matang oleh negara-negara tersebut.
Tentu kemudian, pada akhirnya rakyat biasa di negara-negara pemberi sanksi tersebutlah yang merasakan sama seperti rakyat biasa di Rusia yang merasakan kehilangan IKEA, McD, KFC, dst…
Bisa kita lihat setiap hari situasi di eropa barat dan Amerika Serikat semakin buruk ditambah musim dingin yang sebentar lagi akan datang.
Indonesia mungkin tidak terlalu terdampak akibat sanksi ini karena kita tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Tetapi Indonesia seperti negara-negara ASEAN lainnya pada akhirnya akan terpengaruh akibat sanksi ini.
Ketiga, krisis pangan dunia. Bahkan beberapa pengamat dunia mengatakan bahwa krisis pangan yang akan terjadi nanti diakibatkan oleh blokade terhadap ekspor gandum Ukraina oleh Rusia.
Apakah demikian? Produksi gandum Ukraina tahun ini ditambah cadangan gandum di Ukraina secara statistik berkisar maksimal 5 persen, kalaupun tidak bisa dikatakan 1 persen dari kebutuhan gandum dunia.
Yang menariknya lagi, ada beberapa tabiat aneh yang dilakukan oleh Uni Eropa dan AS dalam krisis gandum ini.
Pertama, negara-negara eropa barat dan AS meminta Rusia untuk mengirimkan gandum tersebut ke eropa barat.
Kedua dikatakan dalam banyak sumber resmi UE dan AS bahwa gandum Rusia tidak masuk dalam daftar sanksi, tetapi seluruh moda transportasi dari dan yang berbendera Rusia di bawah perusahaan-perusahaan logistik Rusia dilarang masuk ke eropa dan Amerika karena masuk dalam daftar sanksi terbaru edisi keenam.
Bukan hanya itu, produk turunan minyak bumi Rusia, yakni pupuk dan bahan kimia lainnya yang diperlukan untuk lahan pertanian dan perkebunan di manapun di seluruh dunia juga masuk dalam daftar sanksi.
Ini artinya memang benar bahwa mulai pada akhir 2023, akan terjadi krisis pangan di seluruh dunia.
Indonesia pada akhirnya memang akan terpengaruh juga akibat sanksi terhadap gandum, pupuk dan perusahaan logistik Rusia.
Keempat, misi perdamaian Jokowi ke Ukraina lalu ke Rusia semestinya diawali dengan perjalanan ke Moskow, dilanjutkan dengan Kiev, lalu ke forum G7.
Mengapa? Karena informasi yang minim sekali di Indonesia adalah perspektif Rusia.
Begitu banyak sumber dan media propaganda barat di tanah air kita meskipun sumber Rusia mulai bermunculan.