Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons PDI-P hingga Golkar soal Wacana Duet Ganjar-Anies

Kompas.com - 28/06/2022, 09:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana Partai Nasdem menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang mendapat respon beragam. 

Nasdem beralasan bahwa duet Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur DKI Jakarta itu dapat menjadi duet pemersatu, setelah sebelumnya masyarakat terpolarisasi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

"Pak Surya Paloh udah beberapa kali menyampaikan itu," ucap Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR itu mengungkapkan, pihaknya tak berambisi bahwa duet ini dapat diterima.

Namun, Nasdem disebut terus mendorong agar duet ini tercipta. Demi tujuan menjadikan Pemilu 2024 yang aman dan damai.

"Pilpres dua kali membuat perpecahan polarisasi begitu dalam dan nyata. Dan itu tidak bisa kita pungkiri, dan kita tidak bisa tutup mata dengan akses daripada pemilu yang terjadi dua kali terakhir ini," ujarnya.

Baca juga: Golkar Anggap Wajar Surya Paloh Usulkan Duet Ganjar dan Anies

Lantas, seperti apa partai politik menanggapi wacana duet tersebut:

1. Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai wajar bila Surya Paloh berpandangan demikian. 

"Ya karena itu disampaikan oleh ketua umum partai politik, ya Pak Surya Paloh, saya kira kan itu suatu wacana atau pernyataan yang menurut saya biasa saja," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Meski begitu, ia mengatakan, setiap parpol memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan, kebijakan, dan strateginya masing-masing.

2. PDI-P

Ketua DPD PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat tak sepakat dengan usulan bahwa adanya duet figur-figur tertentu dapat mempersatukan bangsa.

Sebab, persatuan bangsa dinilai terjadi karena adanya persamaan pemahaman mengenai sebuah ideologi.

“Yang mempersatukan bangsa kita, sekali lagi ya itu bukan orang per orang lho, yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi,” ujar Djarot saat ditemui di Gedung Pusat Edukasi AntiKorupsi KPK, Jakarta, Senin.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com