Padahal, Negara Beruang Merah itu tahu RI merupakan co-sponsor dari Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disponsori oleh Amerika Serikat yang mengutuk serangan Rusia sebagai suatu agresi.
"Bila Rusia tidak memiliki keinginan untuk menghentikan perang tentu Rusia akan menolak kehadiran Presiden Jokowi yang menganggap Indonesia telah berpihak pada AS dan sekutunya," ujarnya.
Baca juga: Rencana Lawatan Jokowi ke Rusia-Ukraina Dinilai Tepat demi Kemanusiaan
Atas alasan-alasan itulah, Hikmahanto yakin besar kemungkinan Jokowi berhasil mengakhiri tragedi kemanusiaan di kedua negara, meskipun tidak mendamaikan Ukraina dan Rusia.
Menurut Hikmahanto, presiden tidak perlu mengupayakan perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan akar masalah terjadinya perang kedua negara mengingat Indonesia tidak berada di kawasan dan tak punya berbagai sumber daya yang dibutuhkan.
"Kemungkinan berhasilnya misi untuk menciptakan gencatan senjata dan pengakhiran tragedi kemanusiaan sangat besar daripada mendamaikan kedua negara," kata Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.