Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 20:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum menentukan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, soal itu akan dikembalikan kepada partai politik masing-masing yang tergabung dalam KIB yaitu partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Nah gini, kalau soal nama-nama tadi saya kira kan kembali kepada urusan partai partai politik masing-masing lah. Kenapa sih musti dipaksa-paksa harus KIB harus nama ini, ya kan," kata Doli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Baca juga: KIB Akan Dengarkan Masukan Jokowi untuk Tentukan Nama Capres

Ketua Komisi II DPR itu menerangkan, saat ini KIB sedang membangun konsepsi, mulai dari kesamaan visi misi hingga program-program yang akan dilakukan.

Menurut dia, hal-hal itu diperlukan KIB untuk menghadapi Pemilu maupun Pilpres 2024. Namun, terkait nama-nama yang akan diusung masih menjadi pertimbangan di internal KIB.

"Belum tahu (kapan pengumuman terkait capres), bisa saja besok, kalau sudah selesai (konsepsi). Bisa minggu depan," ucap Doli berseloroh.

Lebih lanjut, Doli menjelaskan bahwa KIB memiliki berbagai tahapan untuk mencapai pengusungan capres 2024.

Sebab, ia menilai bahwa KIB hendak membangun budaya atau tradisi politik baru.

"Bahwa koalisi untuk Pilpres itu enggak harus dibangun di ujung-ujung. Ya nanti kesannya hanya bagi-bagi kekuasaan. Dan kita membangun bahwa bisa saja dibahas jauh-jauh hari dan kita bicarakan narasi besar," jelasnya.

Baca juga: PPP Tak Tutup Kemungkinan KIB Usung Capres Hasil Rakernas Nasdem

Setelah itu, KIB disebut akan mematangkan komunikasi dengan publik untuk menyerap aspirasi.

Tak hanya itu, soal konsepsi KIB juga akan dikomunikasikan ke partai politik lain.

"Syukur syukur partai lain punya aspirasi yang sama kita gabung. Kemudian kita tanya ke masyarakat, kalau aspirasi masyarakat anggap ini bagus, baru kita masuk ke tahap berikutnya siapa yang membawa konsepsi yang sudah disusun yang sudah dapat respons publik," imbuh Doli.

Kendati demikian, Doli menegaskan bahwa jika di Golkar masih solid mendukung Ketum Golkar Airlangga Hartarto maju capres.

Namun, hal itu tentu akan dibicarakan kembali di KIB untuk menentukan keputusan.

"Kalau di KIB kan dibicarakan lagi, bisa jadi pak Suharso (Ketum PPP) dan pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) menyebut pak Airlangga juga," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyatakan, KIB akan mendengar masukan dari Presiden Joko Widodo dalam menentukan nama calon presiden.

Baca juga: Ketua DPP Nasdem: KIB Hubungi Kami untuk Bisa Bersama-sama

Arsul menyatakan, semua pihak yang terlibat dalam konfigurasi politik nasional tentu akan diajak bicara oleh KIB dalam mempertimbangkan sosok calon presiden.

"Tentu pemerintahan pada saat ini, Pak Jokowi, Pak Kiai Ma'ruf Amin sebagai wapres, tentu KIB akan turut mendengarkan," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Akan tetapi, Arsul menegaskan, sebagai kumpulan partai politik, KIB tentu memiliki otonominya sendiri dalam menentukan calon presiden yang akan diusung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com