Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Anak Penjual Gulali di Makassar, Kemensos Lakukan Asesmen Komprehensif

Kompas.com - 23/06/2022, 15:02 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Wirajaya Makassar melakukan respons cepat untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Adapun tindakan Sentra Wirajaya Makassar tersebut dinilai sejalan dengan arahan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Kepala Sentra Wirajaya Makassar Syaiful Samad mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan asesmen komprehensif terhadap PPKS di wilayahnya.

Salah satu PPKS yang menjadi perhatian Sentra Wirajaya Makassar adalah Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9) dan keluarga, yang tinggal di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9) adalah anak dari pasangan Jumakking (52) dan Sumarni. Setiap hari, ia bekerja menjajakan arum manis (gulali kapas) dengan berkeliling pasar di dekat tempat tinggalnya.

Baca juga: Ekspor ke Singapura, Mangga Arum Manis Dibanderol Rp 50.000 Per Kilogram

“Pada Sabtu (18/6/2022), kami menurunkan tim untuk melakukan asesmen komprehensif terhadap Ilham dan keluarga,” kata Syaiful dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com (23/6/2022).

Syaiful memastikan, pihaknya akan melakukan penanganan secara menyeluruh dan mengembangkan potensi yang dimiliki PPKS agar dapat meningkatkan keberfungsian sosial mereka.

Dari hasil asesmen, Syaiful mengungkapkan bahwa permasalahan yang dialami keluarga Ilham cukup kompleks.

“Selain berasal dari keluarga tidak mampu, mereka belum tersentuh bantuan dari program pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS),” imbuh Syaiful.

Selain itu, lanjut dia, keluarga tersebut juga harus merawat adik Ilham, yaitu Sitty Nayla Ansaria (7), yang menyandang disabilitas fisik dan mental.

Baca juga: Seperti Ini Langkah Unair Wujudkan Kampus Ramah Disabilitas

“Mereka tidak mampu membiayai perawatan atau pengobatan Nayla karena memiliki tunggakan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mandiri,” kata Pekerja Sosial Sentra Wirajaya Makassar Ichwan.

Tunggakan tersebut tidak bisa ditutup karena Jumakking selaku kepala keluarga mengalami keterbatasan mobilitas akibat kaki sakit dan tidak bisa berdiri lama.

Dulunya, ayah Ilham merintis usaha berjualan gulali kapas keliling kampung dan sekolah-sekolah. Akan tetapi semenjak sakit, usaha tersebut dilanjutkan oleh Ilham.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, Sentra Wirajaya pun melakukan beberapa langkah intervensi.

Baca juga: Angka Stunting di Tangerang Turun karena Intervensi Berupa Edukasi Gizi hingga Pemberian Makanan Bergizi

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Wirajaya Makassar memberikan bantuan kepada Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9) dan keluarga.DOK. Humas Kemensos Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Wirajaya Makassar memberikan bantuan kepada Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9) dan keluarga.

Pertama, Sentra Wirajaya mengganti tungku arum manis milik Ilham dengan yang baru.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com