Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Menanti Intuisi Politik Megawati: Ganjar atau Puan?

Kompas.com - 22/06/2022, 11:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELASA, 21 Juni 2022, dalam Rakernas PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengeluarkan ultimatum keras terkait polemik calon presiden (capres) yang akan diusung partai moncong putih ini di Pilpres 2024.

"Kalian, siapa yang berbuat manuver-manuver, keluar! Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!" kata Megawati dalam Rakernas PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Semua kader diminta patuh menunggu siapa nama yang akan mendapat mandat dari Megawati untuk maju sebagai capres.

Berbeda dengan partai lain yang menentukan capres dalam forum musyawarah bersama, di PDI-P penentuan capres adalah hak prerogratif Ketua Umum.

“Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogratif, hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan,” ujar Megawati berapi-api dan disambut tepuk tangan para peserta Rakernas.

"Ingat lho! Lebih baik keluar deh, daripada saya pecati lho kamu, saya pecati lho," tegas Mega lagi.

Ia empat kali mengeluarkan ancaman mengeluarkan anggota partai yang tak segaris dengan kebijakan partai.

Baca juga: Kala Megawati sampai 4 Kali Ancam Kadernya Out...

Dengan ultimatum keras dan terbuka ini, Megawati ingin mengakhiri polemik dan benturan keras di internal partai terkait siapa yang bakal diajukan PDI-P sebagai capres 2024: Ganjar Pranowo atau Puan Maharani?

Kharismatik

Megawati Soekarnoputri memang bukanlah sosok yang artikulatif. Kalimat-kalimatnya yang kerap kita dengar di forum-forum terbuka bukanlah kata-kata yang terstruktur seperti Susilo Bambang Yudhoyono.

Kadang kalimat-kalimat Mega malah terasa seperti kata yang terpenggal-penggal. Ia memang bukan politisi yang pandai berkata-kata.

Namun, sungguh, ia perempuan yang sangat kharismatis. Di Rakernas kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji demikian.

“Auranya sangat cantik dan kharismatis,” kata Jokowi.

Mega tersipu menahan tawa di balik masker sambil menutup mulutnya dengan tangan kanan mendegar pujian itu.

Saya setuju dengan jokowi. Mega memang sosok yang kharismatis, mewarisi kharisma ayahnya, Soekarno.

Hemat saya, dia satu-satunya wanita di Indonesia yang memiliki kharisma leadership paling besar.

Megawati jatuh bangun mendirikan partai politik dari nol sejak masa Orde Baru hingga menjadi partai terbesar dan rulling party di Indonesia saat ini.

Jutaan pengikutnya, juga pengurus partai yang notabene didominasi laki-laki, tunduk takzim pada kata-katanya. Perempuan mana di Indonesia yang selevel dengannya? Tidak ada.

Drama Ganjar dan Puan

Foto stok: Ganjar Pranowo - Puan MaharaniKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Foto stok: Ganjar Pranowo - Puan Maharani
Pilpres 2024 memang masih dua tahun lagi. Namun, sejumlah partai politik sudah mulai melakukan komunikasi untuk ancang-ancan koalisi.

Bahkan, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.

Koalisi dibangun untuk mencapai ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden sebesar 20 persen kursi di parlemen. PDI-P tidak perlu melakukan koalisi karena perolehan kursinya 22 persen.

Nah, yang ditunggu tentu saja siapa calon presiden yang akan diusung oleh PDI-P. Soal capres ini, dramanya sudah terjadi sejak kemarin-kemarin.

Drama antara sosok Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Dua kader PDI-P itu –tidak perlu ditutup-tutupi- ingin maju sebagai capres 2024.

Problemnya begini:

Berdasarkan sejumlah survei, Ganjar memiliki elektablitas tinggi. Namanya selalu masuk dalam tiga besar: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com