Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem Nilai Anak Muda Sulit Berpartisipasi dalam Politik Praktis

Kompas.com - 21/06/2022, 22:25 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati menilai anak muda sulit berpartisipasi dalam politik praktis.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Salah satunya ditutupnya jalan untuk terlibat politik praktis itu oleh partai politik.

“Aksesnya tidak diberikan karena anggapan anak muda tidak berpengalaman. Kalau ditanya pengalaman ya mereka engga punya. Justru pengalaman itu yang mesti dibuka, diberikan,” ungkap Khoirunnisa dalam tayangan YouTube Gaspol Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Faktor kedua yaitu mahalnya syarat yang diberikan parpol untuk bisa turut serta dalam pemilu.

Aturan itu tertera dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu seperti memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, punya kepengurusan di 75 persen jumlah kabupaten atau kota di provinsi tersebut.

Baca juga: Capres 2024 Dinilai Punya PR Tarik Minat Pemilih Muda

Lalu mempunyai kepengurusan di 50 persen jumlah kecamatan di kabupaten atau kota itu.

“Syarat itu sulit, misalnya mahasiswa mau bikin parpol baru, dia harus punya dukungan se-Indonesia. Tidak bisa dari grass roots,” jelas dia.

“Jadi (situasi) ini terkadang yang jadi hambatan, (membuat) anak mudanya mundur duluan,” katanya.

Ketiga, faktor latar belakang. Anak muda yang tidak berasal dari keluarga pejabat publik, tokoh politik dan ekonomi menengah ke atas harus berjuang lama di parpol sebelum maju dalam pemilihan umum (pemilu).

“Kalau mereka yang dekat dengan kekuasaan, memegang financial besar ada fast tracknya. Tapi yang enggak punya privilege itu harus mulai (kaderisasi di parpol) dari bawah,” imbuhnya.

Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial (lahir tahun 1981-1996) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012).

Data sensus itu mengungkapkan jumlah generasi milenial mencapai 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen dari total penduduk.

Baca juga: Ganjar Lebih Memikat Hati Pemilih PDI-P, Wasekjen: Semua Kita Ramu Jadi Satu Strategi Pemenangan

Sedangkan generasi Z mencapai 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen dari populasi masyarakat.

Survei Litbang Kompas Oktober 2021 menunjukan sebanyak 48,1 persen responden generasi Z belum menentukan pilihan parpolnya.

Sementara itu ada 39,3 persen responden generasi milenial yang belum memilih parpol yang disukainya.

Survei dengan metode tatap muka terhadap 1.200 responden itu menunjukan bahwa parpol harus bekerja keras untuk merebut suara dua kelompok pemilih muda tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com