Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/06/2022, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Arif Wibowo tak memungkiri bahwa hasil survei terkait elektabilitas bakal capres-cawapres juga menjadi pertimbangan untuk pengusungan calon presiden partainya.

Hal tersebut disampaikan Arif ketika ditanya soal hasil survei Charta Politika terkini bahwa lebih dari 50 persen pemilih PDI-P memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.

"Bahwa ada survei, ada teori, ada konsep, dan sebagainya, itu semua kita ramu menjadi satu strategi pemenangan," kata Arif ditemui di Grand Paragon, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Kendati demikian, Arif mengaku tak bisa berandai-andai Ganjar kelak akan diusung PDI-P. Sebab, hal itu merupakan keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Survei Charta Politika: Ganjar Kuasai Lumbung Suara Jokowi, Anies Kikis Basis Prabowo

"Ya tergantung keputusan ibu ketum. Konstitusi partai kami, kewenangan menentukan capres-cawapres, menteri-wamen adalah prerogatif bu ketum," ujarnya.

Ia menambahkan, PDI-P juga enggan berandai-andai terkait pencapresan. Oleh karenanya PDI-P fokus bergerak di lapangan dengan keyakinan bahwa elektoral partai akan naik sendirinya.

"Kalau berandai-andai susah. Jadi kita bergerak di lapangan. Pemilu itu realitas, bukan berkhayal, tidak berandai," imbuhnya.

Lebih jauh, Arif juga mengaku PDI-P tak ambil pusing dengan banyaknya relawan-relawan mengatasnamakan dukungan untuk Ganjar maupun Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang disebut bakal capres.

Arif mempersilakan para relawan itu bertindak untuk menyatakan dukungan kepada Ganjar maupun Puan.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi dengan 28,9 Persen, Disusul Ganjar dan Anies

"Santai saja. Relawan-relawan biarkan semaunya," pungkas dia.

Sebelumnya, survei yang dilakukan Charta Politika mengungkap bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih memikat bagi sebagian besar konstituen PDI-P daripada Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai bakal calon presiden 2024.

"Kita akan menunggu keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri, tapi 68,5 persen dari seluruh pemilih PDI-P yang jumlahnya 24,1 persen (dari seluruh partai politik) memilih Ganjar Pranowo dalam pertanyaan simulasi 10 nama capres," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers, Senin (13/6/2022).

Keterpilihan Puan Maharani pada pemilih PDI-P bahkan masih kalah dibandingkan rival partai berlambang banteng tersebut pada 2019, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Sebesar 9,7 persen di peringkat kedua memilih Prabowo dan hanya 6,2 persen yang menyatakan memilih Mbak Puan Maharani," kata Yunarto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke