Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bakal Dapat Gelar Doktor Lagi di Hadapan Kader PDI-P, Megawati: Saya Jangan Ditepuki

Kompas.com - 16/06/2022, 21:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku akan mendapatkan lima gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari sejumlah institusi pendidikan.

Akan tetapi, karena pandemi Covid-19, hal itu tidak bisa diwujudkan.

Megawati pun berharap, sejumlah gelar pendidikannya menjadi inspirasi bagi kader PDI-P.

Baca juga: Megawati ke Kepala Daerah dari PDI-P: Jadilah Pemimpin Bukan Pejabat

Hal itu disampaikan Megawati kepada kader PDI-P yang menjadi kepala/wakil kepala daerah saat acara Rapat Koordinasi (Rakor) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022).

"Saya jangan ditepuki," kata Megawati sembari tertawa saat memberikan arahan secara virtual, Kamis.

Dalam arahannya, Megawati berpesan agar kepala daerah PDI-P memiliki pengetahuan yang luas dan tidak hanya satu bidang.

Baca juga: Arahan Megawati ke Kader Kepala Daerah PDI-P: Jangan Bawa Kontestasi Terlalu Dini

Dia juga meminta para kepala daerah memahami soal geopolitik yang sedang menjadi perbincangan terkait dinamika di dunia internasional.

"Apa itu geopolitik? Berarti harus belajar. Jangan hanya mau jadi magnetnya eksekutif saja," ucapnya.

Berkaitan dengan itu, Megawati berharap kader PDI-P bisa mengambil contoh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang baru saja meraih gelar doktor dengan predikat summa cumme laude.

Diketahui, Hasto mengambil tema penelitiannya untuk menempuh gelar doktor yaitu soal geopolitik Soekarno.

Megawati juga mengingatkan agar kepala daerah PDI-P terus memiliki semangat dan tidak berada zona nyaman.

Baca juga: Akrabnya Jokowi dan Megawati Saat Reshuffle Kabinet Indonesia Maju di Istana


Selain itu, kepala daerah diingatkan agar tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi memikirkan apa yang menjadi harapan dan mewujudkan kehidupan rakyat.

Bahkan, Megawati menegaskan dirinya lebih memilih sedikit kepala daerah, namun serius bekerja untuk rakyat.

"Saya butuh sedikit tapi mantap yang memperjuangkan rakyat. Tidak hanya ngomong tapi dikerjakan. Itulah perjuang PDI Perjuangan. Namun sekiranya bisa besar, selama solid dan berprestasi, itu yang terbaik," tuturnya.

Baca juga: Cerita Ganjar Dimarahi Megawati Tangani Banjir Rob...

Catatan Kompas.com, berikut daftar 2 gelar profesor kehormatan dan 9 gelar doktor honoris causa yang dianugerahkan kepada Megawati:

Doktor Honoris Causa bidang hukum dari Universitas Waseda Tokyo, Jepang (2001);
• Doktor Honoris Causa bidang politik dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Rusia (2003);
• Doktor Honoris Causa bidang politik dari Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan (2015);
• Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran, Bandung (2016);
• Doktor Honoris Causa bidang pendidikan dari Universitas Negeri Padang (2017);
• Doktor Honoris Causa bidang ekonomi dari Mokpo National University, Korea Selatan (2017);
• Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN (2018);
• Doktor Honoris Causa bidang diplomasi ekonomi dari Fujian Normal University, China (2018);
• Doktor Honoris Causa bidang kemanusiaan dari Soka University, Tokyo (2020);
• Profesor Kehormatan ilmu pertahanan bidang kepemimpinan strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Univesritas Pertahanan (2021);
• Profesor Kehormatan kebijakan seni dan ekonomi kreatif dari Seoul Institute of the Arts (SIA), Korea Selatan (2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com