Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arahan Megawati ke Kader Kepala Daerah PDI-P: Jangan Bawa Kontestasi Terlalu Dini

Kompas.com - 16/06/2022, 16:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada seluruh kader PDI-P yang merupakan kepala/wakil kepala daerah seluruh Indonesia.

Arahan tersebut untuk tidak terburu-buru berbicara soal pemilu maupun pencapresan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jadi di luar hiruk pikuk elektoral, capres-cawapres, pileg, pilpres. Kita punya PR (pekerjaan rumah) yang begitu besar yang harus menjadi konsentrasi dari partai," kata Hasto dalam acara Rapat Koordinasi Kepala/Wakil Kepala Daerah PDI-P se-Indonesia di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

"Karena itulah Ibu Ketua Umum memberikan arahan jangan bawa kontestasi terlalu dini," sambungnya.

Baca juga: Polri Siapkan “Cooling System” Antisipasi Konflik Saat Pemilu Serentak 2024

Megawati meminta seluruh kader untuk mengingat bahwa Pemilu 2024 sudah ditetapkan jadwalnya.

Namun, seluruh kader diminta tak buru-buru. Misalnya, heboh membicarakan pemilu padahal belum saatnya.

"Kita heboh urusan yang sebelum saatnya, sehingga ini yang harus masuk dalam diskursus bagaimana setiap partai politik punya agenda menyiapkan visi misi bagi seluruh partainya di dalam Pemilu 2024," jelasnya.

Sebaliknya, Hasto mengungkapkan bahwa arahan Megawati yaitu membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatasi berbagai persoalan.

Berbagai masalah itu di antaranya potensi kelangkaan pangan. Meski belum ada dampaknya, Hasto menilai hal tersebut perlu dicegah saat ini juga.

Baca juga: Mahfud Minta Pj Kepala Daerah Kawal Pelaksanaan Pemilu Serentak dan Waspadai Konflik Politik Identitas

"Ini yang harusnya dikontestasikan, apa beda PDI Perjuangan dengan PKS, apa beda PDI Perjuangan dengan Demokrat. Itu yang seharusnya dilihat menjadi bagian dari wacana publik yang mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com