Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Pemilu Bukan Ajang Pertengkaran Sesama Anak Bangsa, tapi Kompetisi Tawarkan Gagasan

Kompas.com - 16/06/2022, 10:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 merupakan ajang di mana semua kontestan atau peserta berkompetisi lewat gagasan dan program kepada publik yang akan memilih.

Pemilu juga merupakan ajang untuk menguatkan demokrasi sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam estafet kepemimpinan nasional.

"Karena ajang pemilu itu bukan ajang pertengkaran sesama anak bangsa. Tapi, ajang berkompetisi antar anak bangsa untuk menawarkan gagasan, program, kebijakan," kata Djarot ditemui di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (15/6/2022) malam.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, Pemilu yang baik dapat dilihat dari terwujudnya demokrasi yang sehat.

Ia berpandangan, demokrasi yang sehat adalah suatu keadaan di mana demokrasi berjalan substansial, tanpa hoaks dan mencerahkan.

Baca juga: Soal Pemilu 2024, Gerindra: Harus Jauh Lebih Baik dalam Melibatkan Masyarakat

Oleh karena itu, Djarot mengatakan bahwa Pemilu juga menjadi ajang bagi partai politik untuk mengambil kesempatan turun ke bawah.

"Pemilu ini media yang harus diambil oleh partai politik untuk bergerak turun ke bawah, memberikan pendidikan politik pada rakyat, membantu rakyat dan mendekatkan diri dengan rakyat," jelasnya.

"Karena tanpa rakyat, tidak akan lahir pemimpin yang baik," tambah dia.

Sebelumnya, pengamat politik Mochtar Pabotinggi sependapat dengan pernyataan bahwa saat ini pemilu lebih identik menjadi pesta para elite politik dibandingkan rakyat.

Hal tersebut dinyatakan untuk merespons pertanyaan host acara "Rumah Pemilu 2024" Budiman Tanuredjo, Rabu malam di Kompas TV.

Baca juga: Surya Paloh: Pemilu Bukan Ajang Adu Domba

"Kesannya itu, saya kira banyak benarnya juga. Karena banyak (elite) yang bergerak pada retorika. Padahal faktanya lain," kata Mochtar dalam acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com