Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sebut Masuknya PAN ke Kabinet Jokowi Menguatkan Posisi KIB

Kompas.com - 15/06/2022, 21:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi bagian pemerintahan yang ditandai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan, akan memperkuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Secara politis menguatkan posisi KIB, kenapa? Karena sekarang tiga ketua umum partai KIB itu semua ada di dalam kabinet," kata Arsul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Sederet Kontroversi Zulkifli Hasan, Mendag Pilihan Jokowi

Adapun tiga ketua umum yang dimaksud yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai menteri koordinator perekonomian, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa sebagai menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala Bappenas, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Arsul melanjutkan, komposisi ini berguna bagi KIB untuk menyusun platform ke depan.

"Ini kalau bersama-sama ada di dalam kabinet, itu punya makna bahwa mereka kan punya akses terhadap persoalan-persoalan pemerintahan, persoalan-persoalan kenegaraan ya, sehingga karena punya akses kesempatan yang sama untuk memahami itu, maka kemudian ketika menentukan langkah katakanlah untuk KIB," jelasnya.

Arsul berharap, dengan adanya tiga tokoh pimpinan KIB dalam kabinet saat ini mampu menyerap berbagai masukan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Artinya apa yang ada di pikiran partai-partai KIB, tentang katakanlah visi dan misi pemerintah ke depan dengan masukan-masukan dari presiden, pendapat pandangan dari presiden," imbuh wakil ketua MPR itu.

Baca juga: Zulhas Jadi Mendag, Ikatan Pedagang Pasar: Welcome To The Jungle!

Di sisi lain, Arsul berharap PAN juga mampu menyesuaikan diri di kabinet Jokowi.

Dalam artian, karena sudah masuk kabinet, maka akan ada kondusifitas untuk mendukung jalannya pemerintahan.

"Secara keseluruhan itu tidak, tidak bisa misalnya, partainya ada di ini (kabinet) terus ada satu dua tiga politisi kemudian bersuara seperti oposisi," ujarnya.

"Bukan sekali lagi tidak boleh kritis, tapi berseberangan, itu saya kira tidak pas," sambung Arsul.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Merdeka, Rabu siang.

Baca juga: Zulhas Dilantik jadi Mendag, Ketum PPP Sebut Tak Berpengaruh ke KIB

Dengan pelantikan itu, Hadi resmi menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/BPN.

Selain Hadi, Jokowi juga menunjuk Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.

Sebelum pelantikan, kabar mengenai Zulkifli akan masuk kabinet Jokowi sudah santer terdengar.

Baca juga: Waketum PPP Sebut KIB Akan Cari Capres dari Dalam Koalisi Dahulu

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, partainya siap apabila diminta Presiden Jokowi membantu di Kabinet Indonesia Maju.

Yandri mengatakan, Zulkifli Hasan menjadi prioritas apabila presiden meminta kader PAN menjadi menteri.

"Pak Zul prioritas (jadi menteri)," kata Yandri saat ditemui di kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com