JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan bahwa partainya belum bisa memutuskan terkait koalisi Pilpres 2024.
Hal itu disampaikannya merespons rencana koalisi yang akan dibentuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nama Koalisi Semut Merah.
"Nasdem sendiri belum memutuskan akan membangun koalisi dengan partai mana," kata Willy kepada wartawan, Jumat (10/6/2022).
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menerangkan, Nasdem baru bisa memutuskan soal koalisi setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang rencananya bakal digelar pertengahan Juni.
Sehingga, Nasdem belum terpikir akan bergabung dengan koalisi yang sudah ada yaitu Koalisi Indonesi Bersatu (KIB) maupun yang baru direncanakan terbentuk antara PKB-PKS.
Baca juga: Sinyal Koalisi PKB-PKS Dinilai Baik, PPP: Kalau Konstruksinya Pemilu, Belum Cukup Usung Capres
"Pascarakernas yang akan digelar pertengahan bulan ini mungkin akan ditentukan dengan siapa kita akan membangun koalisi," tegasnya.
Menurut Willy, Nasdem tengah fokus pada pengumuman tiga nama yang akan diusulkan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, yang akan diumumkan pada Rakernas mendatang.
Di sisi lain, Willy melihat terbentuknya koalisi beberapa waktu belakangan sah-sah saja dan tidak ada masalah.
"Namanya menjelang pemilu. Wajar kalau setiap partai sudah memikirkan langkah-langkah politiknya," terang dia.
Kendati demikian, Willy menilai partai politik perlu pertimbangan terlebih dulu sebelum membentuk koalisi.
Pertimbangan itu di antaranya adalah, koalisi harus dibangun atas dasar pemikiran atau kepentingan politik yang lebih strategis.
Baca juga: PKB-PKS Jajaki Koalisi: Ingin Jadi Poros Ketiga, Muhaimin Capres Bukan Harga Mati
"Yang penting sebuah koalisi dibangun bukan karena kelatahan atau reaktif saja," tutup Willy.
Diberitakan, sebelumnya PKB-PKS mengambil ancang-ancang membangun koalisi poros ketiga menghadapi Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, poros ketiga ini dapat menjadi alternatif dari dua poros lainnya yakni poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan poros yang akan dibangun PDI Perjuangan (PDI-P).
"Ya kita lihatlah semoga berjalan panjang umurnya dan bisa bertahan. Oleh karena itu saya berharap poros ketiga, kenapa? Karena yang satu sudah jelas porosnya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan," kata Aboe di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Aboe meyakini, koalisi yang dirancang oleh PKB dan PKS dapat menjadi menarik partai-partai politik lainnya untuk bergabung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.