Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut "Kemajon" hingga "Kemlinthi" oleh PDI-P, Ganjar Dinilai Salah Strategi

Kompas.com - 09/06/2022, 08:55 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo salah strategi menghadapi gelaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Meski lihai dalam komunikasi publik, menurut Umam, Ganjar tak mampu menjaga kepercayaan elite PDI-P terhadap dirinya.

Inilah yang lantas menyebabkan Ganjar berkali-kali disentil oleh internal partai banteng, disebut "kemajon" hingga "kemlinthi".

"Tampaknya Ganjar salah strategi karena tidak mampu menyeimbangkan kelihaian komunikasi publiknya dengan kemampuannya menjaga kepercayaan elite PDI-P pada dirinya," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Megawati dan Jokowi dalam Pusaran Isu Kerenggangan: Berawal dari Ganjar, Dibantah PDI-P

Umam menduga, langkah Ganjar safari politik ke berbagai daerah tak diimbangi dengan kontribusi membangun partai. Ganjar terlalu fokus membangun citra diri, hingga mengesampingkan tugas kepartaian yang diamanatkan kepadanya.

Padahal, kader dan elite PDI-P lainnya bekerja siang malam untuk mengelola, menata, dan mengonsolidasikan partai.

Namun, Ganjar yang tidak banyak berkeringat untuk partai itu justru digadang-gadang menjadi calon presiden karena punya modal elektabilitas tinggi dan persepsi publik yang baik.

Oleh karenanya, menurut Umam, wajar jika sejumlah kader dan elite PDI-P jengkel lantaran merasa dilangkahi oleh Gubernur Jawa Tengah itu.

"Karena itu, narasi serangan "pemimpin medsos", "kemajon", "kemlinthi" muncul dari berbagai elite PDI-P," ujar Umam.

Baca juga: Serangan-serangan Internal PDI-P untuk Ganjar, Kemajon hingga Kemlinthi

Tak hanya itu, lanjut Umam, jika akhirnya PDI-P mengusung Ganjar sebagai capres, maka mata rantai kepemimpinan trah Soekarno akan terputus.

Padahal, di internal PDI-P ada Puan Maharani, yang tak lain adalah putri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sekaligus cucu Soekarno.

"Semua itu mengonfirmasi begitu rapuhnya akar politik Ganjar di PDIP saat ini," tutur Umam.

Sebagaimana diketahui, Ganjar Pranowo berkali-kali "diserang" oleh sejumlah elite PDI-P. Terbaru, politisi PDI-P yang juga loyalis Megawati, Trimedya Panjaitan, mengritik Ganjar lantaran ambisius maju di Pilpres 2024, sementara kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang gencar bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dia menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa berarti sombong atau congkak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com