Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabesad Pastikan Akan Transparan Tangani Kasus Prajurit Lepas Tembakan di Manokwari

Kompas.com - 06/06/2022, 15:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) memastikan akan transparan dalam menyelesaikan kasus Sertu AFTJ, anggota TNI AD yang melepaskan tembakan pada saat pesta pernikahannya di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (4/6/2022).

“Mekanisme hukum di TNI AD akan dijalankan sesuai prosedur dan transparan, artinya tidak ditutup-tutupi,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna dalam keterangan tertulis, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Pomdam Kasuari Periksa Anggota TNI yang Lepaskan Tembakan Saat Pernikahan hingga Tewaskan 1 Orang

Selain itu, Tatang memastikan bahwa penegakkan hukum terhadap kasus Sertu AFTJ juga akan sesuai sistem peradilan militer.

Menurut Tatang, hal ini sebagaimana yang pernah ditegaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman terhadap prajuritnya yang melanggar aturan dan ketentuan.

“Kita ikuti arahan Bapak KSAD terkait penegakan hukum di militer,” kata Tatang.

Adapun Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVIII/Kasuari telah mengamankan Sertu AFTJ.

Tatang mengatakan, Pomdam Kasuari telah bertindak cepat usai mendapat laporan tentang kejadian tersebut.

“Dalam waktu singkat, terduga pelaku yaitu Sertu AFTJ, langsung diamankan di Pomdam Kasuari untuk diproses secara hukum,” ungkap Tatang.

Tatang menambahkan, Sertu AFTJ saat ini sedang menjalani proses hukum di Pomdam Kasuari.

Baca juga: Prajurit TNI AD yang Lepas Tembakan di Pesta Pernikahannya Ditangkap

Dalam pemeriksaannya, pihak Pomdam Kasuari juga memeriksa beberapa saksi.

Tetapi, hingga kini, Pomdam Kasuari masih terus melakukan pengembangan untuk mengumpulkan bukti.

“Jika benar melanggar, akan langsung diproses sesuai ketentuan hukum militer yang berlaku,” imbuh Tatang.

Diberitakan sebelumnya, pesta pernikahan yang digelar di Jalur 9 Kampung Aimasi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat berujung insiden penembakan, Sabtu (4/6/2022) malam sekitar pukul 23.45 WIT.

Peristiwa penembakan tersebut terjadi dalam acara pesta di kediaman seorang anggota polisi yang menikahkan sang anak dengan seorang anggota TNI berinsial Sertu AFTJ.

Baca juga: Pesta Pernikahannya Rusuh, Oknum Anggota TNI di Manokwari Lepas Tembakan, Tewaskan Adik Ipar

Sertu AFTJ, pengantin pria tersebut, diduga melakukan penembakan hingga menewaskan sang adik ipar.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Prafi, Iptu Irenius Hutauruk membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Sudah ditangani Pom Kodam," kata Kapolsek, Minggu (5/6/2022).

Peristiwa penembakan tersebut diduga dilakukan oleh Sertu AFTJ yang juga merupakan mempelai lelaki.

Sertu AFTJ juga disebut-sebut sebagai Walpri Pangdam XVIII Kasuari.

Baca juga: Propam Dalami Motif Oknum Polisi Lepaskan 8 Tembakan di Kompleks Polri Ragunan

Mulanya, dalam pesta pernikahan tersebut, ada hiburan berupa musik dangdut. Namun saat acara berlangsung, terjadi keributan. AFTJ lalu mengeluarkan tembakan peringatan dari senpi laras pendek jenis G2 Combat kaliber 9x19 mm dengan nomor senjata BG. 

Sesaat kemudian, terdengar suara letusan. Tampak Sertu B tiba-tiba tergeletak di depan panggung dan mengalami luka tembak pada bagian perut sebelah kiri. 

Kemudian, korban lainnya RIB (16) yang merupakan adik ipar Sertu AFTJ, tergeletak di teras rumah orangtua korban. Dia mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri. Keduanya dilarikan ke rumah sakit. Namun, korban RIB meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com