Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napoleon Sindir M Kece yang Tak Hadir Sidang dengan Alasan Sakit

Kompas.com - 02/06/2022, 15:11 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan penganiayaan Irjen Pol Napoleon Bonaparte menyindir saksi korban M Kece yang tak hadir dalam persidangan kali ini dengan alasan hadir.

Menurut Napoleon, M Kece sedang bersandiwara dengan alasan sakit agar tak hadir dalam persidangan.

“Memang dia pemain watak dan pesandiwara dari awal sehingga terbukti di hukum di (Pengadilan) Ciamis,” tutur Napoleon usai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022).

Sebelumnya dalam persidangan, Napoleon mengatakan bahwa Kece sering beralasan sakit sejak mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Ciamis, Jawa Barat terkait kasus penistaan agama yang menjeratnya.

Lebih jauh, dia menilai, Kece tak hadir karena merasa terpojokan atas fakta-fakta persidangan pada 19 Mei 2022.

“Dia sudah kelihatan tersudut dengan beberapa fakta-fakta persidangan sehingga saya tidak tahu mudah-mudahan betul-betul sakit, kalau nyakit (pura-pura sakit) itu emang udah kebiasaan dia,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama kuasa hukum Napoleon, Eggy Sudjana menyartakan bahwa banyak kesaksian Kece yang janggal.

Maka, Kece disebut sengaja menghindari persidangan karena tak berani menghadapi berbagai pertanyaan.

“Jadi banyak keterangan-keterangan yang tidak benar dan dia tidak berani dikonfirmasi di persidangan, itu poin pentingnya,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Napoleon sempat meminta untuk menunjukkan beberapa video yang diklaimnya dapat menunjukan kebohongan keterangan Kece.

Tetapi, majelis hakim tak mengizinkan permintaan tersebut.

Pasalnya, Kece dinyatakan sakit berdasarkan surat keterangan dokter Rumah Tahanan Kelas IIB Ciamis, Jawa Barat, tempatnya menjalani hukuman penjara 10 tahun atas kasus penistaan agama.

Jaksa penuntut umum pun mengajukan permintaan agar Kece memberi keterangan secara daring.

Tetapi, hakim tak mengabulkannya, sehingga persidangan ditunda Kamis (9/6/2022) pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com