JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Joshua Mamoto menilai seharusnya keputusan sidang etik dan profesi Polri juga mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat.
Hal ini merespons ramainya pemberitaan terkait tidak dipecatnya AKBP Raden Brotoseno setelah terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
“Kasus-kasus yang terpidananya korupsi itu perlu mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat agar citra Polri tidak terbawa,” kata Benny kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Aturan Pemecatan Polisi Disebut Pangkal Polemik AKBP Brotoseno
Benny pun meminta Polri lebih berhati-hati dalam membuat sanksi terhadap anggotanya yang terbukti melakukan tindak pidana.
Apalagi, kasus korupsi, merupakan kejahatan serius dan termasuk sebagai isu yang sensitif yang menjadi perhatian masyarakat.
“Ketika putusannya ringan saja kita sudah lihat di media, ketika pengadilan mutus ringan saja sudah rebut,” imbuh dia.
Adapun Brotoseno sebelumnya terjaring dalam operasi tangkap tangan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri pada 17 November 2016 saat menjabat Kepala Unit III Subdit III Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri.
Pada 14 Juni 2017, Brotoseno dijatuhi vonis 5 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta.
Brotoseno terbukti menerima suap Rp 1,9 miliar dan menerima 5 tiket pesawat Batik Air kelas bisnis seharga Rp 10 juta dalam kasus penyidikan dugaan tindak pidana korupsi cetak sawah di daerah Ketapang, Kalimantan Barat.
Setelah menjalani hukuman selama kurang lebih 3 tahun Brotoseno mendapatkan bebas bersyarat dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dia dibebaskan pada 15 Februari 2020.
Baca juga: Polri Dinilai Nekat jika Tetap Pertahankan AKBP Brotoseno
Di akhir Mei 2022 lalu, ICW melontarkan dugaan bahwa setelah bebas Brotoseno kini kembali aktif bertugas menjadi penyidik di Bareskrim Polri.
Merespons itu pihak Polri hanya menegaskan Brotoseno memang tidak pernah dipecat.
Berdasarkan hasil Sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) tanggal 13 Oktober 2020, Brotoseno diberikan sanksi demosi atau pemindahtugasan jabatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.