JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal dia yang tidak harus menjadi calon presiden 2024 usai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjadi berita terpopuler.
Kemudian berita tentang sejarah Hari Lahir Pancasila menjadi berita terpopuler kedua.
1. Prabowo: Capres Nggak Harus Saya, tapi Kalau Bisa yang Berpengalaman
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024. Selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, sosok tersebut haruslah yang komitmen dan setia kepada Indonesia.
"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
"Kalau bisa yang berpengalaman," sambungnya.
Baca juga: Ditanya soal Koalisi dengan Nasdem, Prabowo Singgung Tanggung Jawab ke Partai dan Konstituen
Prabowo kemudian ditanya kembali soal peluangnya mencalonkan diri maju dalam Pilpres 2024.
"Ya nggak harus Prabowo, siapa saja," katanya.
Diketahui, Partai Gerindra menargetkan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2024. Target tersebut menjadi prioritas utama Partai Gerindra, bahkan di atas memenangkan pemilihan legislatif (pileg).
2. Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Tuai Polemik di Rezim Soeharto, Ditegaskan di Era Jokowi
1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Puluhan tahun silam menjelang kemerdekaan Indonesia tepatnya 1 Juni 1945, gagasan tentang Pancasila disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Kala itu, Soekarno menggagas lima dasar negara yakni Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhananan Yang Maha Esa. Lima prinsip dasar itu akhirnya dipilih menjadi rumusan dasar negara, dan disempurnakan menjadi Pancasila.
Di masa kepemimpinan Presiden Soeharto, 1 Juni tak selalu dirayakan sebagai Hari Lahir Pancasila.
Baca juga: Megawati: Yang Coba Kenalkan Ideologi Selain Pancasila Pindah ke Negara Lain Saja
Soeharto lebih sering memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober. Momen tersebut merupakan tanda gagalnya Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Sebagaimana diberitakan Harian Kompas edisi 10 Mei 1987, pada masa Orde Baru, Hari Lahir Pancasila tak rutin diperingati tiap tahun. Misalnya, jika tahun ini ada peringatan Hari Lahir Pancasila, maka tahun mendatang tak akan ada peringatan.
Lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka, 1 Juni akhirnya dikukuhkan sebagai Hari Lahir Pancasila secara nasional. Penegasan itu diputuskan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 yang terbit pada 1 Juni 2016.
3. Jokowi Kejutkan Warga Ende, Antarkan Sembako Malam-malam ke Depan Rumah
Warga Gang Kaget, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) merasa terkejut dengan kunjungan Presiden Joko Widodo di rumah mereka pada Selasa (31/5/2022).
Saat warga akan bersiap untuk istirahat, Presiden Jokowi tiba-tiba hadir di depan pintu rumah mereka untuk memberikan bantuan.
Malam itu, sekitar pukul 21.00 WITA, di luar agenda yang telah direncanakan, Jokowi mengunjungi beberapa rumah warga di Lorong Winirai, Gang Kaget, Kabupaten Ende.
Dengan mengenakan jaket merah berlambang G20, kepala negara menyapa langsung para warga dan memberikan bantuan berupa sembako.
Baca juga: Jokowi Disambut Lautan Manusia di Ende, Warga: Ini Momen yang Tak Terlupakan...
Warga Gang Kaget mengaku tidak menyangka akan kehadiran Presiden Jokowi ke rumah mereka. Salah satu warga, Dorince, mengaku terkejut dengan kehadiran Presiden di rumahnya. Saat itu, Dorince sedang bermain ponsel bersama sang adik.
“Saya lagi bermain HP bareng-bareng dengan adik tadi. Saya kaget Bapak Jokowi datang ke sini tadi. Saya langsung bangun, memang saya peluk Bapak Jokowi tadi yang berikan hadiah ini,” cerita Dorince sebagaimana dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden pada Rabu (1/6/2022).
Selain Dorince, warga lain yang merasa bahagia atas kehadiran presiden ke rumahnya adalah Purmayati. Wanita yang berprofesi sebagai wirausaha ini mengaku bahwa dia tidak menyangka presiden akan datang ke rumahnya yang sederhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.