Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Tertib Berlalu Lintas Perlu Dibudayakan

Kompas.com - 01/06/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUA bus beradu kecepatan, kemudian satu bus terguling. Belasan orang menderita luka-luka. Itu terjadi pada Selasa (31/5/2022), di Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Kedua bus itu menuju ke Surabaya dengan membawa sejumlah penumpang, bukan barang atau tanpa muatan. Nyawa manusia seperti tidak dianggap dalam peristiwa itu. Tragis dan menyedihkan.

Kejadian seperti itu tidak jarang dan sepertinya menjadi “hiburan” bagi oknum awak bus.

Saya beberapa kali menonton video truk melaju secara zig zag di tengah jalan raya. Sangat membahayakan orang lain, yang naik kendaraan maupun yang berada di pinggir jalan.

Timbul pertanyaan, mengapa beberapa orang senang melakukan perbuatan ugal-ugalan seperti itu?

Apakah petugas tidak cukup banyak untuk mengawasi lalu lintas? Apakah hukuman bagi pelanggar lalu lintas tidak membuat jera pelakunya?

Apakah peraturan lalu lintas yang ada tidak cukup lengkap sehingga orang secara tidak disadari melakukan tindakan yang membahayakan orang lain? Apakah peraturan yang ada tidak dimengerti oleh pengendara?

Berbagai pertanyaan spontan seperti itu sering muncul tanpa ada jawaban yang memuaskan.

Namun di samping hal-hal legal dan prosedural seperti itu, satu hal yang mungkin benar adalah bahwa masyarakat kita belum memiliki budaya tertib berlalu lintas yang cukup tinggi.

Berikut ini adalah budaya tertib berlalulintas dari negara lain yang dapat dijadikan contoh.

Mematuhi lampu merah sekalipun jalanan sepi

Salah satu penyebab kemacetan adalah karena banyaknya titik-titik lampu lalu lintas di berbagai persimpangan jalan.

Sekalipun hanya berupa persimpangan jalan sempit di perumahan, pemerintah kota/daerah menaruh lampu lalu lintas di sana.

Hal itu cukup ampuh dalam meminimalkan kecelakaan lalu lintas antara pejalan kaki dan pengendara.

Meskipun keadaan di sekitar lampu lalu lintas sedang sepi, baik pengendara maupun pejalan kaki pasti akan mematuhinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com