Di sela-sela kehadirannya dalam kegiatan Ulang Tahun atau Milad PKS ke-20 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (29/5/2022) lalu Anies mengatakan dia memilih fokus untuk menyelesaikan tugasnya hingga akhir masa jabatannya.
Anies juga enggan menjawab apakah ia akan masuk partai politik atau diusung oleh partai tertentu untuk ikut pemilihan umum (pemilu) 2024.
“Saya masih terus konsentrasi menyelesaikan tugas di Jakarta, masih banyak tugas-tugas yang harus saya tuntaskan, sekarang kita konsentrasi itu dulu ya,” ujar Anies.
Dalam kegiatan yang sama, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Partai (DPP) PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, partainya tengah mencari jodoh untuk diusung maju dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang.
“Kita enggak tahu nih siapa yang kita pinang di depan mata, ‘gadis mana yang paling cantik’. Jadi Pak Bagja (Ketua Bawaslu) mohon maaf, ini kita lagi cari jodoh-jodoh aja, sambilan ya,” ucap Aboe.
Baca juga: Anies Diteriaki Presiden oleh Kader PKS, Mardani: Wajar...
“Pak Muhaimin kalau dilamar jangan kaget-kaget, Pak Anies, Pak Sandi, atau siapa pun, Pak AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono). Moga-moga ada jodoh, mungkin di sini kita bikin pertemuan perjodohan dalam waktu awal-awal,” lanjutnya.
PKS merupakan salah satu partai pengusung pasangan Anies-Sandiaga Uno dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Di sisi lain, Anies dan Partai Nasdem sebenarnya memiliki kedekatan yang cukup kuat. Anies adalah salah satu deklarator ormas Nasional Demokrat pada tahun 2010 bersama banyak tokoh di tanah air. Ormas itu yang menjadi cikal bakal berdirinya Partai Nasdem, dimotori Surya Paloh.
Anies bahkan mengaku cukup dekat dengan Paloh, jauh sebelum terjun ke panggung politik. Anies pernah mengelola sebuah program di stasiun televisi yang dipimpin Paloh.
"Dengan Bang Surya itu saya memang dekat. Saya pernah mengelola program di Metro TV, namanya Save Our Nation. Waktu itu di Metro TV tahun 2010-an kira-kira," ujar Anies seusai menghadiri Kongres Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 8 November 2019.
Baca juga: Soal Jadi Capres 2024, Anies Baswedan: Saya Konsentrasi Selesaikan Tugas di Jakarta
Kehadiran Anies dalam kongres itu cukup spesial karena dia bukanlah orang partai.
Ketika itu, isu soal pencalonan Anies dalam pilpres juga masih sayup-sayup terdengar. Namun, momen itu memperlihatkan kedekatan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dengan Partai Nasdem.
Tak hanya menghadiri kongres untuk pengurus tingkat pusat, Anies juga pernah mendatangi acara Rakorwil Partai Nasdem DKI Jakarta pada tahun 2019. Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta, kini juga mulai melunak dan kerap memberikan dukungan politik kepada Sang Gubernur.
Adapun Partai Nasdem akan menggelar rapat kerja nasional pada Juni 2022. Agendanya, menghasilkan tiga nama calon presiden yang akan diserahkan kepada Ketua Umum Partai Nasdem.
Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai Nasdem A Effendy Choirie mengatakan, Anies merupakan sosok yang dominan muncul dalam bursa capres di internal Nasdem.
"Ada Anies Baswedan. Nama Anies memang lebih dominan. Kemudian, ada nama Panglima TNI Andika Perkasa, Erick Thohir, ada nama Ganjar. Itu dari luar kader Partai Nasdem," kata Effendy kepada Kompas TV, Kamis (5/5/2022).
(Penulis : Ardito Ramadhan, Irfan Kamil | Editor : Sabrina Asril, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.