Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Benny K Harman Setelah Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Tampar Pegawai Restoran

Kompas.com - 27/05/2022, 08:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman membantah tuduhan bahwa dirinya menampar seorang pegawai restoran Mai Cenggo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Benny, manajer restoran tersebut telah menyebarkan berita bohong saat menyebut dirinya menampar karyawan restoran itu.

"Manajer Mai Cenggo juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa saya melakukan kekerasan berkali-kali/menampar tiga kali terhadap karyawan Resto Mai Cenggo," kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (26/5/2022) malam.

"Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak manajer Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?" ujar Benny.

Benny pun menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Selasa (24/5/2022) lalu.

Ia berkata, peristiwa itu bermula ketika ia bersama keluarga hendak makan di Restoran Mai Cenggo pada Selasa siang pukul 12.30 waktu setempat.

Baca juga: Anggota DPR Dilaporkan ke Polisi, Diduga Tampar Karyawan Restoran di Labuan Bajo gara-gara Diminta Pindah Meja

Saat itu, rombongan Benny langsung diarahkan ke ruangan VIP dengan pendingin udara. Mereka pun memilih meja sendri dari sekian meja yang ada.

"Kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduki sudah di-booked/reservasi," ujar Benny.

Benny dan rombongan pun telah memesan sejumlah makanan dan dicatat oleh petugas. Namun, 15 menit kemudian, mereka diminta untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan tersebut sudah direservasi.

"Kami dipersilakan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," kata Benny.

Benny yang merasa diperlakukan tidak wajar meminta kepada karyawan restoran agar dapat bertemu manajer atau pemilik restoran untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan menghindari salah paham.

Karena lama menunggu, Benny dan rombongan mendatangi front desk dan kembali meminta bertemu pemilik atau manajer restoran.

Baca juga: Benny K Harman: Kader Partai Demokrat Harus Patuh dan Taat pada AHY

"Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," ujar dia.

Benny lalu menyampaikan rasa kekecewaannya karena merasa diperlakukan tidak manusiawi.

"Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," kata Benny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com