Setelahnya, Sultan sempat menjabat Menteri/Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan selama 1964-1966, lalu Menteri Pariwisata pada 1966.
Di era kepemimpinan Presiden Soeharto, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dipercaya sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri yang pertama. Jabatan itu diemban selama 25 Juli 1966-29 Maret 1973.
Baca juga: Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Perdana Setelah Indonesia Merdeka
Lalu, terhitung 23 Maret 1973, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjadi Wakil Presiden RI. Ia mendampingi Soeharto yang kala itu menjadi presiden.
Jabatan tersebut diemban Sultan selama 5 tahun hingga 23 Maret 1978. Setelahnya, dia digantikan oleh Adam Malik.
Selain berperan di bidang politik, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Ini karena gelar medali Bronze Wolf yang disematkan ke dirinya dari organisasi resmi World Scout Committee (WSC) sebagai pengakuan atas sumbangsih seorang individu kepada kepanduan dunia.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX meninggal dunia pada pada 2 Oktober 1988.
Saat itu, ia tengah berkunjung ke Amerika Serikat. Dia menghembuskan napas terakhir di George Washington University Medical Center.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-raja di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Atas jasa-jasanya kepada NKRI, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dianugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui SK Presiden Repulik Indonesia Nomor 053/TK/Tahun 1990 yang terbit pada 30 Juli 1990.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.