Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Sebut Uang Suap Rp 15 Miliar PT GMP untuk Pegawai Pajak Diangkut 2 Mobil

Kompas.com - 24/05/2022, 23:24 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang senilai Rp 15 miliar yang digunakan dua konsultan PT Gunung Madu Plantations (GMP) Aulia Imran Maghribi dan Ryan Ahmad Ronas untuk menyuap Tim Pemeriksa Pajak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dibawa dari Lampung menuju Jakarta.

Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan uang tersebut diberikan secara tunai dan dibawa dengan menggunakan mobil Toyota Innova.

Uang itu diberikan agar tim pemeriksa pajak memanipulasi nilai pajak PT GMP tahun 2016.

Setelah diambil dari Bank Mandiri Lampung pada 23 Januari 2018, General Manager PT GMP Lim Poh Ching memerintahkan Asisten Service Manager PT GMP Iwan Kurniawan mengirimkan uang itu pada Aulia dan Ryan.

Baca juga: Dua Konsultan PT GMP Didakwa Lakukan Kesepakatan dengan Pemeriksa DJP untuk Manipulasi Nilai Pajak

“(Rombongan) berangkat ke Jakarta dengan membawa Rp 15 miliar dengan mengendarai tiga unit mobil yaitu Mitsubishi Pajero Sport, serta Toyota Innova warna silver dan warna putih,” tutur jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana (Tipikor) Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Iwan dan rombongannya langsung menuju ke parkiran basement Gedung Menara Prima, Kuningan, Jakarta Selatan.

Lokasi itu merupakan kantor dari Foresight Consulting yang menjadi konsultan pajak PT GMP, tempat Aulia dan Ryan bekerja.

“Lalu Iwan Kurniawan memerintahkan agar dua kendaraan Toyota Innova yang berisi uang itu ditinggal di parkiran Gedung Menara Prima,” katanya.

Malam hari itu, Aulia dan Ryan langsung menemui Yulmanizar untuk menyerahkan uang tersebut di parkiran Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan.

Keesokan harinya, Yulmanizar memberitahu Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP periode 2016-2019 Angin Prayitno melalui anggota tim pemeriksa pajak lain yaitu Wawan Ridwan.

Angin pun meminta agar uang dalam jumlah besar itu ditukarkan ke money changer dalam bentuk dollar Singapura.

Tapi, perhitungan pihak money changer uang yang dibawa Yulmanizar hanya senilai Rp 13,2 miliar.

Dihubungi Yulmanizar, Ryan mengaku ada dua kardus berisi sisa uang itu yang tertinggal di kantornya.

Lantas Yulmanizar mendatangi keduanya untuk mengambil sisa pembayaran fee.

“Dalam pertemuan tersebut Yulmanizar hanya menerima sisa fee sebesar Rp 300 juta sedangkan sisanya sebesar Rp 1,5 miliar merupakan fee untuk kedua terdakwa,” pungkas jaksa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com