Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Jokowi dan Sinyal-sinyal Dukungan buat Ganjar di Pilpres 2024

Kompas.com - 23/05/2022, 11:12 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Menurut Yunarto, lewat pernyataannya Jokowi juga tengah memberikan sinyal ke partai-partai pendukungnya. Bahwa dia sudah memiliki jagoan sendiri untuk 2024, untuk selanjutnya "bola" dilempar ke partai politik.

"Apakah ingin ikut Jokowi atau tidak, baik itu partainya sendiri PDI Perjuangan, atau partai-partai lain yang selama ini ada di bawah pemerintahan Jokowi," kata Yunarto.

Sutradara politik

Selain itu, Yunarto menilai, Jokowi juga ingin menegaskan bahwa dirinya hendak menjadi sutradara politik di panggung pilpres mendatang.

Bahwa sebagai presiden yang menjabat 2 periode, Jokowi hendak menyampaikan dirinya punya kuasa untuk ikut bersuara.

"Ini sebuah sinyal awal bahwa Jokowi ingin mengatakan, paling penting saya tidak hanya ingin menjadi penonton seperti yang terjadi pada SBY di 2014 ketika SBY tidak bisa menentukan arah koalisi dari partainya dan tidak bisa menjadi sutradara politik," kata Yunarto.

"Beliau (Jokowi) ingin menjadi salah satu sutradara politik, tidak hanya ingin menjadi penonton," tuturnya.

Baca juga: PDI-P Ingatkan Koalisi Golkar-PAN-PPP, Hasto: Jangan Bawa Kontestasi Terlalu Awal

Namun demikian, lanjut Yunarto, pernyataan Jokowi itu bisa jadi juga merupakan pesan bagi relawannya supaya tak terburu-butu mengambil keputusan, mengingat politik selalu dinamis.

Atau, mungkin juga Jokowi hendak meminta para relawan tidak menggunakan cara-cara mereka di 2024, tetapi mengikuti ritme dirinya.

"Kalau mau masih ikut dengan saya, saya sudah punya jagoannya sendiri dan ikuti ritme dan timeline yang saya punya," kata Yunarto.

Bukan petugas partai

Yunarto berpendapat bahwa sinyal yang dikirim Jokowi ke Ganjar itu tak melangkahi partainya sendiri.

Memang, PDI-P hingga kini belum buka suara, apalagi menentukan keputusan soal calon presiden yang bakal mereka usung di 2024.

Namun, menurut Yunarto, tak ada yang salah dengan pernyataan Jokowi, lantaran dia bicara di hadapan para relawannya, bukan sebagai petugas partai banteng.

"Betul di PDI Perjuangan pasti beliau akan menghormati Bu Mega (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P) dalam pengambilan keputusan, karena betul dia hanya petugas partai, Bu Mega adalah ketua umum partai," ucap Yunarto.

"Tapi kan kita harus lihat kapasitas beliau ketika menjadi pemimpin koalisi yang punya kemampuan berkomunikasi dan ikut menentukan arah dari partai-partai pendukung lain," lanjutnya.

Baca juga: Membaca Bayangan Peta Koalisi Pilpres 2024 dalam Dominasi Kuasa PDI-P

Menurut Yunarto, Jokowi baru disebut melangkahi partai jika dia memaksakan kehendaknya soal dukungan politik di 2024 kepada PDI-P.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com