Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Negara Menurut Ahli

Kompas.com - 14/05/2022, 02:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

KOMPAS.com - Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Negara menuntut ketaatan dari warganya berdasarkan perundang-undangan yang sah.

Suatu wilayah bisa disebut sebuah negara jika di dalamnya ada rakyat atau warga, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat.

Sejumlah ahli mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan negara. Berikut tujuan negara menurut ahli:

Hegel

Menurut Hegel, negara tidak mempunyai tujuan karena negara itu sendiri merupakan tujuan dan cita-cita absolut dari manusia. Jadi, negara itu sendiri sudah merupakan tujuan.

Augustinus

Menurut Augustinus, tujuan negara adalah tujuan yang dikehendaki oleh Tuhan. Tujuan negara harus dihubungkan dengan cita-cita manusia ketika manusia hidup di alam.

Shang Yang

Tujuan negara menurut peninjauan Shang Yang adalah semata-mata untuk mencari kekuasaan, sehingga negara dapat disamakan dengan penguasa.

Baca juga: 5 Negara dengan Tingkat Inflasi Terjaga, RI Peringkat Berapa?

Dalam setiap negara terdapat dua subjek yang selalu berhadapan dan bertentangan yaitu pemerintah dan rakyat. Jika yang satu kuat, maka yang lain harus lemah.

Jika yang kuat adalah pemerintah, maka negara akan aman. Sebaliknya, jika rakyat yang kuat, maka negara menjadi kacau.

Machiavelli

Machiavelli mengemukakan bahwa selain untuk mencari kekuasaan, tujuan negara adalah mempersatukan wilayah yang terpecah belah. Negara akan menciptakan kemakmuran dan persatuan.

Immanuel Kant

Menurut Immanuel Kant, tujuan negara adalah menegakkan hak dan kebebasan warganya. Negara harus menjamin kedudukan hukum individu dalam negara itu. Setiap warga negara mempunyai kedudukan hukum yang sama dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang oleh penguasa.

Untuk mencapai tujuannya, negara harus melakukan pemisahan kekuasaan dengan badan masing-masing yaitu badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Kaum Sosialis

Menurut kaum sosialis, tujuan negara adalah memberikan kebahagiaan sebesar-besarnya dan merata bagi setiap manusia. Hal ini dapat terwujud jika setiap manusia memiliki mata pencaharian yang layak.

Merata yang dimaksud adalah hak asasi dan kebebasan manusia tidak dilanggar. Jaminan terhadap hak asasi manusia harus diatur dalam undang-undang.

Baca juga: Mantan Menteri Pertahanan Denmark Akan Dituntut karena Bocorkan Rahasia Negara

Kaum Kapitalis

Tujuan negara menurut kaum kapitalis adalah mencapai kebahagiaan warga negara sendiri, maka kebahagiaan untuk semua dapat tercapai.

Perekonomian yang bebas menimbulkan terbukanya sumber-sumber mata pencaharian. Sehingga terjadi pembagian pekerjaan di dalam masyarakat. Hal itulah yang menyebabkan bertambahnya kekayaan masyarakat.

 

Referensi

  • Marpaung, Lintje Anna. 2018. Ilmu Negara. Yogyakarta: Penerbit ANDI
  • Wati, Evi Purnama dan Conie Pania Putri. 2021. Pengantar Ilmu Negara. Indramayu: CV Adanu Abimata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com