Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Lebaran Harus Jadi Pendorong Ekonomi dan Masa Transisi Menuju Endemi

Kompas.com - 09/05/2022, 15:08 WIB
Mutia Fauzia,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, momentum Lebaran 2022 harus bisa menjadi pemicu bangkitnya ekonomi nasional.

Sebab, dalam dua tahun terakhir, perekonomian nasional mengalami hibernasi dan mati suri akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Polemik IDI Vs Terawan, Muhadjir Harap IDI Tegakkan Etik Juga Terbuka dengan Inovasi Anggotanya

Selain itu, Muhadjir mengatakan, pada masa Lebaran tahun ini, angka penularan Covid-19 harus dijaga landai sehingga Indonesia bisa melakukan transisi dari pandemi menuju endemi.

“Dengan aktivitas Lebaran yang positif ini, kita sekarang harus berpikir untuk bangkit dari pandemi dan bangkit dari ekonomi nasional yang sudah dua tahun mati suri,” ujar Muhadjir seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (9/5/2022).

Ia pun menyatakan, pelaksanaan mudik baik dari arus mudik hingga balik berjalan relatif lancar.

Baca juga: Cek Kondisi Lapangan, Erick Thohir, Budi Karya, dan Muhadjir Pantau Arus Mudik-Balik dari Helikopter

Menurutnya, penanganan di daerah rekreasi dan wisata serta penanganan Covid-19 pun berjalan relatif baik.

Sebagai kementerian yang ditunjuk oleh Presiden menjadi koordinator mudik 2022, Muhadjir menyebut pihaknya terus melakukan koordinasi dan peninjauan untuk mengontrol arus mudik.

“Tadi malam masih mengontrol arus balik, dari KM 29 dan kita lanjutkan ke KM 70, dengan Sesmenko dan Jasa Marga dan Alhamdulillah semuanya lancar,” ujar dia.

Baca juga: Muhadjir Minta Pengurus Masjid dan Musala Pahami SE Menag soal Pengeras Suara

Adapun berdasarkan laporan Jasa Raharja, angka kecelakaan pada tahun ini turun hingga 33 persen, sementara angka korban juga turun yakni mencapai 56 persen.

Ia menyebut hal tersebut menjadi awal yang baik lantaran dalam dua tahun terakhir masyarakat tak melaksanakan libur mudik Lebaran.

"Semoga setelah ini juga akan ada banyak segi positif yang bisa didapat baik oleh pribadi maupun pemerintah RI,” ucap Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com