Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ketua Umum PPP: Dari Syafaat Mintaredja hingga Suharso Monoarfa

Kompas.com - 30/04/2022, 10:57 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan salah satu partai politik lama yang hingga kini masih eksis di Indonesia. Berdiri sejak 5 Januari 1973, PPP menginjak usia hampir 5 dekade di tahun 2022.

PPP lahir dari penggabungan empat partai berbasis Islam, yakni Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Pendirian partai ini dipelopori oleh sejumlah tokoh, yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Idham Chalid, Ketua Umum Parmusi Mohammad Syafaat Mintaredja, Ketua Umum PSII Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum Perti Rusli Halil, dan Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR Haji Mayskur.

Baca juga: Profil Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Balik Lambang Kabah dan Wadah Politik Umat Islam

Dari para tokoh itu, Mohammad Syafaat Mintaredja terpilih sebagai Ketua Umum PPP yang pertama. Setelahnya, regenerasi di tubuh PPP terus berjalan hingga kini dipimpin oleh Suharso Monoarfa.

Berikut profil ketua umum PPP dari masa ke masa:

1. Mohammad Syafaat Mintaredja

Sebelum menjadi Ketua Umum PPP, Syafaat lebih dulu duduk di kursi pemerintahan di era Presiden Soeharto.

Selama Juni 1968-September 1971, ia menjabat Menteri Penyelenggaraan Hubungan antara Pemerintah dengan MPR, DPR-GR, dan DPA.

Baca juga: PAN dan PPP Dinilai Dihantui Degradasi pada Pemilu 2024

Lalu, masih di era Soeharto, Syafaat ditunjuk sebagai menteri sosial selama September 1971-Maret 1978.

Jabatan Ketua Umum PPP diemban Syafaat selama 5 tahun yakni 5 Januari 1973 hingga 1978.

Adapun Syafaat meninggal dunia pada 20 Oktober 1984 dalam usia 62 tahun.

2. Djaelani Naro

Terhitung sejak 1978, kursi ketua umum PPP diisi oleh Djaelani Naro atau lebih dikenal dengan John Naro.

Sebelumnya, Naro merupakan wakil ketua DPR di era Presiden Soeharto. Naro juga sempat menjadi wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) selama 1988-1998.

Naro menjabat sebagai Ketua Umum PPP selama 2 periode yakni hingga 1989.

Pada 28 Oktober 2000, Naro mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 71 tahun.

3. Ismail Hassan Matareum

Ismail Hassan Matareum menjabat sebagai Ketua Umum PPP selama 9 tahun yakni 1989-1998.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com