Namun, kala itu, Hidayat kalah suara dan tak sampai ke putaran kedua. Pilkada DKI 2012 pun dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Hidayat terpilih lagi sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2014 dan 2019. Sejak tahun 2014 hingga kini, ia masih dipercaya sebagai wakil ketua MPR di Parlemen.
Tak lagi dipimpin Hidayat Nur Wahid, Sidang Majelis Syuro I PKS yang digelar Mei 2005 menetapkan Tifatul Sembiring sebagai presiden PKS selanjutnya.
Pada Oktober 2009, Tifatul terpilih sebagai anggota DPR RI. Tak sampai sebulan menjabat, ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo).
Saat itulah, Tifatul mengundurkan diri dari kursi presiden PKS.
Baca juga: Profil Partai Gelora, Jejak PKS dan Ambisi Indonesia Jadi Kekuatan Global ke-5
Tifatul menjabat sebagai Menkominfo selama 5 tahun hingga September 2014. Setelahnya, ia terpilih sebagai anggota DPR RI melalui Pemilu 2014.
Lima tahun menjadi wakil rakyat, Tifatul kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Dari Tifatul, estafet kepemimpinan PKS berpindah ke Luthfi Hasan Ishaaq. Selama Oktober 2009 sampai Juni 2010, Luthfi menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Presiden PKS.
Pada Sidang Majelis Syuro PKS II yang digelar Juni 2010 di Jakarta, Luthfi Hasan Ishaaq terpilih menjadi presiden PKS periode 2010-2015.
Namun, akhir 2013, Luthfi mundur dari jabatannya karena tersandung kasus suap daging impor.
Dalam perjalanannya, Luthfi juga sempat menjadi anggot DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2015.
Kursi presiden PKS lantas diisi oleh Anis Matta. Sebelumnya, Anis lama menjabat sebagai sekretaris jenderal PKS yakni selama 2003-2013.
Anis juga duduk di kursi anggota DPR selama 2 periode yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Belum tuntas mengemban jabatan sebagai wakil rakyat untuk yang kedua kalinya, Anis mengundurkan diri lantaran terpilih menjadi presiden PKS pada 1 Februari 2013. Jabatan ini ia emban hingga 10 Agustus 2015.
Baca juga: Profil Anis Matta, Bermula dari Dakwah hingga Jadi Ketua Umum Partai Gelora
Lama tak terdengar kabarnya, Anis keluar dari partai yang telah membesarkannya pada 2019. Saat itu pula, ia membentuk partai politik baru bersama sahabatnya yang juga mantan petinggi PKS, Fahri Hamzah.