Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Rekor Baru, Penyaluran BLT Minyak Goreng Capai 95,7 Persen dalam Sepuluh Hari

Kompas.com - 23/04/2022, 11:23 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pos Indonesia (Persero) berhasil menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng dalam sepuluh hari kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, realisasi BLT minyak goreng sudah mencapai 95,7 persen.

“Alhamdulillah, penyaluran BLT hingga 95,7 persen dalam tempo sepuluh hari adalah rekor baru," ujar Faizal dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

Meski demikian, Faizal tak menampik bahwa pihaknya masih kesulitan menyalurkan BLT minyak goreng hingga 100 persen karena berbagai faktor.

"Kami masih punya waktu satu minggu hingga Jumat pekan depan. Kami berharap, bisa mendekati 100 persen, walaupun kemungkinan besar tidak sepenuhnya bisa mencapai (100 persen),” jelasnya.

Baca juga: Salurkan Bansos di Bogor, Presiden Jokowi Sampaikan Pesan Ini kepada Warga

Beberapa kesulitan dalam penyaluran BLT minyak goreng adalah alamat KPM berubah atau tidak ditemukan, meninggal dunia, dan pulang kampung.

Faizal menjelaskan, data terkait KPM yang tak dapat ditemukan, meninggal, atau pulang kampung diserahkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Selanjutnya, data tersebut diolah oleh Kemensos untuk menjadi pertimbangan pada penyaluran berikutnya.

Diakui Faizal, penyaluran BLT minyak goreng kali ini penuh tantangan karena hanya diberi waktu penyaluran 14 hari. Sebelumnya, Pos Indonesia diberi tenggat waktu menyalurkan BLT lebih dari dua pekan.

“Penyaluran BLT minyak goreng ini lebih pendek waktunya. Kami menyiasati dengan memperbanyak titik penyaluran, menambah tenaga juru bayar, dan memperpanjang jam pelayanan," kata Faizal.

Baca juga: PT Pos Indonesia Sudah Distribusikan BLT Minyak Goreng ke 18 Juta KPM

Upaya Pos Indonesia tersebut membuahkan hasil. Para KPM pun mengaku senang bisa mendapatkan BLT minyak goreng senilai Rp 300.000 untuk tiga bulan dan bantuan sosial (bansos) sembako Rp 200.000. Total nilai yang diterima KPM sebesar Rp 500.000.

Salah satu KPM, yakni Enna Zaenah, warga Batu Ceper, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, mengaku bersyukur menerima bansos di tengah situasi ekonomi yang sulit.

"Dengan bantuan ini, alhamdulillah, jadi terbantu. Saya senang sekali bantuan ini bisa mengurangi beban belanja minyak, telur, cabai. Saya berdagang martabak telur setiap malam. Kalau siang, mengurus anak dan keluarga. Sementara, suami bekerja di Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU)," terang Enna.

Para KPM mengaku senang bisa mendapatkan BLT minyak goreng senilai Rp 300.000 untuk tiga bulan dan bantuan sosial (bansos) sembako Rp 200.000. Total nilai yang diterima KPM sebesar Rp 500.000.Dok. Febri - Renjana Pictures Para KPM mengaku senang bisa mendapatkan BLT minyak goreng senilai Rp 300.000 untuk tiga bulan dan bantuan sosial (bansos) sembako Rp 200.000. Total nilai yang diterima KPM sebesar Rp 500.000.

Enna pun berharap, harga minyak di pasaran dapat kembali normal. Enna juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas penyaluran BLT minyak goreng.

"Terima kasih Pak Jokowi yang membantu usaha saya berdagang. Terima kasih juga kepada Pos Indonesia yang sudah menyalurkan dana bansos," katanya.

Baca juga: Salurkan Bansos di 3 Daerah di Jatim, Jokowi Sempatkan Berdialog dengan Warga

Setali tiga uang dengan Enna, KPM lainnya, yakni Nurhikayati warga Batu Ceper, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, pun mengaku bahagia menerima BLT minyak goreng dan bansos sembako.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com