Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus Halim Minta Jajaran Kemendesa PDTT Percepat Capaian Indikator SDGs Desa

Kompas.com - 23/04/2022, 09:54 WIB
Inang Sh ,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta seluruh jajaran Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mempercepat capaian indikator primer Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

“Tahun ini, harus kian banyak capaian indikator-indikator SDGs Desa di masing-masing desa di Indonesia. Dengan demikian, desa-desa Indonesia diharapkan kian maju sesuai dengan potensi dan kapasitas masing-masing,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan hal tersebut dalam acara Tindak Lanjut Rapat Kerja Kemendesa PDTT Tahun 2022, Jumat (22/4/2022).

Dia menegaskan, semua pekerjaan dari level eselon I atau sekretaris jenderal (sekjen) sampai staf dan pendamping desa harus meningkatkan rangkaian kegiatan yang mendukung percepatan pencapaian SDGs Desa sesuai dengan kondisi lokal desa.

Gus Halim menjelaskan, haluan setiap kebijakan, teknis, termasuk dinamika dalam pembangunan desa melalui SDGs Desa, harus terpadu dan termaktub dalam setiap perangkat arah kebijakan Kemendesa PDTT.

"Oleh karena itu, arah kebijakan pembangunan desa dan perdesaan serta perubahan paradigma dan cara kerja harus tercermin dalam setiap dokumen perencanaan Kemendesa PDTT," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Kemendesa PDTT Terbitkan Buku Panduan untuk Bantu Desa-desa Rawan Bencana

Sejalan dengan tujuan tersebut, lanjut Gus Halim, standardisasi kebijakan anggaran harus sesuai dengan tujuan utama SDGs Desa.

Dia berharap, anggaran yang dikeluarkan tetap menjangkau seluruh kekurangan yang menjadi kebutuhan warga desa. Kebijakan anggaran juga harus dikawal dan dimonitor secara berkala.

"Anggaran yang dikeluarkan harus bisa dipertanggungjawabkan untuk pencapaian SDGs Desa. Karena itulah, para pejabat tinggi madya yang dipimpin sekjen segera melakukan penataan ulang terhadap anggaran masing-masing unit kerja,” pintanya.

Dengan begitu, lanjutnya, anggaran Kemendesa PDTT yang terbatas tetap memberikan dampak yang luas dan langsung dirasakan warga desa.

Pada kesempatan tersebut, Gus Halim juga meminta jajarannya untuk menghapus ego sektoral antarunit kerja di lingkungan Kemendesa PDTT. Menurutnya, mentalitas silo harus dibuang jauh-jauh.

Baca juga: Anggaran Kemendesa PDTT 2021 Terserap Rp 2,94 Triliun, Berikut Rinciannya

Dia juga menyebutkan, setiap sistem di dalam Kemendesa PDTT harus mampu bersinergi antara unit kerja eselon (UKE) I dengan UKE 2.

Dengan begitu, standardisasi program-program besar Kemendesa PDTT berikutnya dapat dipercepat.

"Orientasi kita hanya satu, yaitu untuk Kemendesa PDTT. Oleh karenanya, hilangkanlah mentalitas silo. Harus sinergis pada kerja bersama lintas UKE 1 dan lintas UKE 2,” tegasnya.

Gus Halim menyebutkan, nilai-nilai tersebut mutlak dilakukan karena hal itu merupakan cerminan organisasi dan paradigma kebangkitan desa.

Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi, Sekjen Kemendesa PDTT Taufik Madjid, serta pejabat tinggi pratama dan madya di lingkungan Kemendesa PDTT.

Baca juga: Raker Kemendesa PDTT, Gus Halim: Modal Besar Kita Harus Diberdayakan Seefektif Mungkin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com