Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Label Partai "Korup", Politikus Demokrat: Itu Lagu Lama

Kompas.com - 19/04/2022, 18:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Nicholas Ryan Aditya,
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menganggap bahwa citra "korupsi" yang terus-menerus dilekatkan ke partainya sudah tidak relevan.

"Itu lagu lama yang diputar berulang-ulang. Sebetulnya, jika mau objektif lihat data politisi-politisi yang jadi tersangka karus korupsi, Partai Demokrat adalah yang terkecil," kata Kamhar dalam talkshow Gaspol Kompas.com pada Selasa (19/4/2022).

"Justru partai berkuasa lah yang terbesar, paling banyak tersangkut kasus korupsi," lanjutnya.

Baca juga: Politisi Demokrat Sebut Kelanjutan Proyek Wisma Atlet Hambalang Ranah Rezim Jokowi

Ia berharap agar publik memeriksa kembali tuduhan-tuduhan yang dialamatkan ke Demokrat mengenai citra korupsi.

"Bandingkan satu partai dengan parpol lain yang kader-kadernya tersandung korupsi, sebenarnya partai mana yang paling banyak, termasuk kepala daerah, termasuk saat situasi darurat pandemi, mana yang mencolong bansos?" ungkapnya.

Kamhar beranggapan, kasus-kasus korupsi yang banyak menjerat elite partainya sudah terjadi 10-15 tahun lalu.

Baca juga: Apresiasi SBY Dijuluki Bapak Perdamaian, Demokrat Ungkit Penyelesaian Konflik Poso, Aceh, hingga Papua

Para elite yang terjerat korupsi pun sudah menghadapi putusan pengadilan dan diklaim tak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis partai.

Kamhar mengeklaim, Demokrat sudah mengambil pelajaran penting dari sejarah kelam tersebut dan pemberantasan korupsi menjadi komitmen mereka.

Baca juga: SBY Sebut Hanya Ada Satu Matahari di Demokrat, Ini Maknanya

Ia juga menyinggung soal kuatnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa.

"Tentu itu juga menjadi pembelajaran sejarah PD kepada seluruh kader untuk lebih hati-hati, menjaga integritas, ketika mendapatkan jabatan publik atau kepercayaan rakyat," ungkap dia.

"Kita punya komitmen kuat, jika mendapati mandat rakyat, memperkuat pemberantasan korupsi. Kita lihat KPK di pemerintahan Pak SBY begitu powerful, supporting terhadap KPK begitu besar termasuk gedung yang baru itu di masa pemerintahan Pak SBY dibangunnya," tutur Kamhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com