Dalam kaitannya dengan Pemilu, kandidat anggota DPR/DPRD dan kepala daerah/presiden dapat menyampaikan pesan yang sesuai dengan aspirasi setiap kelompok pemilih, sehingga tidak berkampanye yang tidak jelas ‘juntrungan’nya, atau asal pidato secara gegap gempita.
Bagi pemilih, pesan-pesan kampanye yang diterima dari para kandidat akan dapat memudahkannya untuk menentukan pilihan.
Pesan-pesan kampanye itu juga akan dapat dijadikan bukti tertulis tentang janji yang diutarakan kandidat, yang dapat ditagih setelah sang kandidat menang.
Kandidat yang memanfaatkan Big Data secara benar akan mendapati kemungkinan terpilihnya lebih besar daripada kandidat lain yang hanya melakukan kampanye secara konvensional, seperti memasang spanduk di pinggir jalan, yang kurang banyak membawa pesan, dan cenderung pamer gelar, kegagahan, atau keanggunan.
Sudah saatnya kita memanfaatkan Big Data untuk kampanye Pemilu yang informatif dan menyelesaikan masalah bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.