Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih Kaji Kemungkinan Undang Ukraina ke KTT G20

Kompas.com - 14/04/2022, 16:49 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia masih mengkaji beragam kemungkinan terkait dengan penyelenggaran KTT G20 yang akan dilangsungkan di Nusa Dua, Bali, pada November mendatang.

Salah satu kemungkinan tersebut yakni terkait dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden yang meminta Indonesia mengundang Ukraina bila Rusia diputuskan tetap hadir dalam forum G20.

Untuk itu, Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi dan jajarannya melakukan konsultasi dengan berbagai kalangan terkait dengan perkembangan kondisi geopolitik global dan dampaknya terhadap penyelenggaraan G20 di Indonesia.

"Masalah ini masih terus dikonsultasikan dan semakin banyak dilakukan pembicaraan dengan berbagai kalangan, berbagai konstituen politik luar negeri di tanah air, akan lebih komprehensif lagi saat Indonesia akhirnya mengambil keputusan terkait hal itu," ujar Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah dalam press briefing yang diadakan secara virtual, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Minggu Depan, Menlu Retno Bakal Kunjungi Eropa untuk Konsultasi Penyelenggaraan G20

Indonesia sebelumnya sempat melakukan konsultasi dengan seluruh anggota G20 untuk memetakan pandangan masing-masing negara mengenai perkembangan konflik Rusia dan Ukraina saat ini.

Dengan demikian, harapannya, Indonesia bisa memberi respons sesuai dengan pandangan masing-masing negara dalam penyelenggaraan KTT G20 dan rangkaian pertemuan G20 lainnya.

"Tentu kita juga mendengarkan pandangan mereka atas isu yang dilontarkan beberapa pemimpin dunia di sana sekarang," ujar Faizasyah.

Di sisi lain, Menlu Retno juga masih akan melakukan putaran kedua konsultasi dengan beberapa negara Eropa terkait penyelenggaraan KTT G20 saat melakukan lawatan ke kawasan tersebut minggu depan.

"Dan pada putaran kedua ini boleh dikatakan lebih kepada bagaimana menavigasi respons G20 terkait isu Ukraina, termasuk dampak ekonomi yang seluruh dunia saat ini sedang rasakan," ujar Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemenlu Achmad Rizal Purnama Rizal.

Baca juga: Menlu Kanada Tegaskan Dukung Presidensi G20 Indonesia

Ia pun mengungkapkan, selain dengan keempat negara tersebut, Retno juga akan melakukan komunikasi dengan Menlu Uni Eropa, Menlu Jerman, dan Menlu Italia.

Selain soal penyelenggaraan dan Presidensi G20, kunjungan Retno juga bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dengan masing-masing negara yang dikunjungi.

"Terkait dengan bagaimana kedua negara bisa terus berkolaborasi dan bisa segera mengakhiri pandemi dan mendorong kerja sama ekonomi yang konkrit khususnya di kondisi ekonomi global dewasa ini, dampak dari pandemi dan krisis ekonomi yang menyertai dan kondisi konflik Ukraina," ujar Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com