"Ade Armando didampingi dua orang kameramen (Indra Jaya Putra dan Bambang T) dan dua penulis (Belmondo Scorpio dan Rama)," kata Nong Darol dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/4/2022) pagi.
Ade disebut datang ke lokasi pukul 14.00. Para kameramen dan penulis bertindak sebagai tim liputan atas nama PIS, perkumpulan yang baru diluncurkan di The Ballroom Djakarta Theatre pada 23 Maret 2022.
Baca juga: Kronologi Ade Armando Dikeroyok Setengah Jam, Diklaim Bermula dari Provokasi Ibu-ibu
"Tujuannya untuk membuat konten YouTube dan media sosial Gerakan PIS," ujar Nong Darol.
Situasi kondusif ketika awalnya Ade tiba di lokasi unjuk rasa. Sejumlah jurnalis dari berbagai media massa juga mewawancarai Ade Armando.
Dalam keterangannya kepada awak media, Ade Armando mengaku datang untuk memantau aksi hari itu.
Baca juga: Setitik Noda di Demo 11 April: Ade Armando Dikeroyok dan Desakan Tangkap Pelaku
Ade yang selama ini dikenal getol membela Presiden RI Joko Widodo mengeklaim mendukung aspirasi mahasiswa yang menolak perpanjangan masa jabatan Jokowi.
"Pukul 15.35 tim menyepakati untuk menyudahi peliputan. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR," ujar Nong Darol.
Pukul 15.38, lanjutnya, tim mundur dari posisi semula dan menjauh dari massa demontrasi.
Baca juga: Profil Ade Armando, Dosen UI yang Babak Belur di Demo di Depan Gedung DPR
Dua menit berselang, Ade Armando mendadak dihampiri oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki.
"Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," ungkap Nong Darol.
Ade Armando cs kemudian disebut mundur ke dinding pagar DPR. Namun, mereka justru didatangi massa. Ade Armando didorong-dorong.
Mereka lantas kembali bergeser, kali ini ke sisi kiri depan gedung DPR.
"Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif," ujar Nong Darol.
Baca juga: Kasus Ade Armando dan Mandulnya Keterwakilan Politik
"Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim," tambahnya.
Pengeroyokan itu kurang lebih berlangsung selama setengah jam.
Polisi membentuk barikade untuk dapat mengevakuasi dosen Ilmu Komunikasi FISIP UI itu ke dalam kompleks parlemen.
Enam orang polisi disebut turut diserang massa dalam proses evakuasi itu.
Ade Armando saat ini masih dirawat di HCU RS Siloam, Jakarta. Ia disebut dalam kondisi sadar namun menderita luka cukup serius akibat pengeroyokan itu.
"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," tutup Nong Darol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.